Starjogja.com, Sleman – Masjid Agung Sleman atau Masjid Agung Dr Wahidin SoediroHoesodo akan kembali bersolek. Sebuah menara berarsitektur Jawa modern akan berdiri megah di halaman depan masjid tersebut. Tingginya mencapai 68 meter. Proyek pembangunan menara tersebut menelan biaya Rp8 miliar.
Letak Masjid Agung Sleman sangat strategis. Berada di samping jalan utama dan dekat dengan komplek perkantoran Pemkab Sleman, masjid ini seringkali disinggahi oleh pendatang. Bahkan tidak jarang, masjid yang dibangun pada 20 Mei 1986 lalu itu menjadi salah satu masjid yang ramai dikunjungi wisatawan.
Masjid ini diresmikan pada 25 Juni 1990 oleh Bupati Sleman Samirin saat itu. Sayangnya, sejak diresmikan hingga 2017 ini masjid itu belum dilengkapi dengan bangunan menara.
Proses lelang pembangunan menara masjid tersebut dilakukan sejak awal tahun ini. Namun paket lelang sempat tertunda [gagal] karena tidak ada peserta yang lulus dalam evaluasi penawaran.
Hingga dibuka kembali, akhirnya Mei lalu dari 37 peserta lelang, PT. Anggaza Widya Ridha Mulia kontraktor asal Surabaya Jawa Timur ditunjuk sebagai pemenang lelang. Dari pagu anggaran Rp8,24 miliar kontraktor tersebut berani mengajukan Rp7,95 miliar untuk proses pembangunan menara itu.
Padahal, pada 2015 lalu Masjid Agung Sleman didaulat menjadi Masjid Agung terbaik di wilayah DIY bahkan menjadi Finalis Masjid Agung Percontohan Tingkat Nasional.
Tidak hanya itu, pada 2016 lalu masjid ini mendapatkan penghargaan sebagai Masjid Paripurna Nasional oleh Kementerian Agama karena aktivitas sosial ekonomi di sekitar masjid tumbuh berkembang. Pemkab pun berupaya melengkapi keberadaan menara masjid pada bangunan itu.
Penandatangan kontrak pembangunan menara masjid tahap pertama itu dilakukan pada 28 Juni lalu. Sepekan setelah lebaran, tepatnya 3 Juli 2017 proyek pembangunan menara yang diambil dari dana APBD Sleman itu pun mulai dikerjakan.
Lokasi pembangunan menara yang berada di halaman depan masjid tersebut cukup menarik perhatian. Sebab, hilir mudik truk pengangkut material tanah hasil penggalian pondasi menara masih berlangsung. Sebuah backhoe menunggu setia di lokasi penggalian.
Kepala Seksi Pembangunan Gedung Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Sleman Sukarmin menjelaskan, luas tapak menara masjid tersebut 13,5 x 13,5 meter. Bagian ini merupakan bagian terbawah dari menara. Adapun tinggi menara tersebut ditentukan 68 meter.
Dengan keberadaan lift dalam menara masjid tersebut, pengunjung dapat menikmati pemandangan sekitar Pemkab dari ketinggian. Tidak hanya itu, tinggi menara masjid itu tidak kalah dengan tinggi Masjid Agung Jawa Tengah (62 meter) ataupun rencana pembangunan Masjid Alaqsha Klaten (66 meter). Masjid tersohor Menara Kudus saja memiliki tinggi menara 18 meter.
Namun demikian, ketinggian menara Masjid Agung Sleman masih ‘kalah’ dengan menara Masjid Istiqlal Jakarta (97 meter) dan Masjid Raya Bandung (81 meter). Demikian pula dengan bangunan menara pada Masjid Jamaah Sholahudin UGM (99 meter). (Jibi|Am)
Comments