STARJOGJA, LIFESTYLE – Pakar neurologi mengatakan, ada tipe orang yang tak mudah mengalami insomnia, dan gangguan tidur lainnya. Mereka adalah orang-orang yang berambisi kuat, dan memiliki tujuan hidup yang jelas.
Menurut studi yang dilakukan para peneliti dari Northwestern University, Chicago, Amerika Serikat, kunci tidur yang berkualitas adalah memiliki alasan untuk bangun pada pagi hari.
“Mereka yang berambisi, memiliki tujuan saat bangun pada pagi hari cenderung terhindar dari insomnia dan gangguan tidur lainnya dibanding dengan mereka yang mengaku dapat tidur nyenyak di malam hari tanpa memiliki tujuan untuk bangun di pagi hari, padahal kenyataannya tidak seperti itu,” ujar Jason Ong, pakar neurologi yang memimpin penelitian.
Ong mengatakan kesimpulan itu didapat dari penelitian yang melibatkan lebih dari 800 orang dengan rentang usia 60 hingga 100 tahun. Para partisipan yang terlibat diminta menjawab pertanyaan mengenai kualitas tidur dan motivasi hidupnya.
Untuk menilai seorang partisipan memiliki tujuan hidup atau tidak, para peneliti memproses jawaban yang diberikan, seperti “Aku merasa cukup baik ketika berpikir tentang apa saja yang sudah ku lakukan di masa lalu dan aku berharap dapat melakukan hal yang sama di kemudian hari.”
Menurut Ong, partisipan yang merasa telah melakukan hal terbaik di masa lalunya cenderung terhindar dari gangguan tidur, seperti ‘sleep apnea’, yakni gangguan yang membuat sukar bernapas bahkan cenderung berhenti beberapa detik sebelum akhirnya bernapas kembali (ngorok), atau sindrom yang menyerang bagian kaki, sebuah kondisi dimana penderita mengalami kesulitan menggerakan kakinya di malam hari.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep Science and Practice tersebut juga melaporkan bahwa partisipan yang memiliki tujuan mengenai apa yang akan dilakukan oleh dirinya saat bangun di pagi hari memiliki tidur yang jauh lebih berkualitas secara keseluruhan.
“Mendorong banyak orang untuk membiasakan dirinya menentukan tujuan hidup sama efektif seperti obat yang banyak digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur di malam hari (obat tidur), tentu tanpa efek samping dan jauh lebih aman dilakukan terus menerus, terutama bagi generasi yang saat ini mengalami insomnia,” ujar Ong.
Sebuah badan amal di Inggris, Age UK, merekomendasikan, banyak orang untuk setidaknya tidur selama 7 hingga 9 jam per hari dan bangun lebih pagi. Agar hasilnya jauh lebih maksimal, Age UK juga merekomendasikan untuk membatasi jumlah kafein, alkohol sekaligus nikotin yang dikonsumsi.
“Lakukan hal tersebut hingga Anda merasakan perubahan. Yang juga tak kalah penting adalah menghindari makan di malam hari, istirahat di siang hari meski hanya 20 menit serta mematikan alat elektronik seperti televisi dan ponsel sebelum tidur,” jelas Age UK.
Sumber : Tempo
Comments