By 
Starjogja.com, Bantul – Sekolah negeri yang biasanya menjadi tujuan utama bagi calon siswa ternyata masih mengalami kekurangan calon murid. Status negeri ternyata tidak menjamin akan menjadi daya tarik atau magnet bagi calon siswa. Ini terbukti di Bantul, sebanyak tiga SMP negeri di Bantul kekurangan siswa hingga 200 orang lebih.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul melansir sejumlah SMP negeri yang kekurangan siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur reguler melalui sistem online. Pada Kamis (13/7/2017), pendafataran jalur reguler telah ditutup dan hasilnya diumumkan ke publik.
Hasilnya, terdapat tiga SMP negeri yang kekurangan pendaftar atau siswa hingga 201 orang. Yaitu SMPN 2 Pundong kekurangan 58 pendaftar, SMPN 1 Bambanglipuro kekurangan 109 calon siswa serta SMPN 2 Dlingo kekuarangan 34 pendaftar.
Kepala Sub Bagian Program Disdikpora Bantul Siti Zamzanah mengatakan, sejumlah faktor menyebabkan tiga SMP tersebut kekurangan siswa. Mulai dari posisi sekolah yang tidak strategis sehingga jumlah lulusan SD yang semakin sedikit.
Sementara itu, jumlah lulusan SD di tiga wilayah SMP tersebut lebih sedikit dibandingkan kursi SMP yang tersedia. Di sejumlah wilayah seperti Bambanglipuro kata Siti bertebaran SMP swasta yang menjadi pesaing SMP negeri.
Ia menyebut di Bambanglipuro tercatat lulusan SD sebanyak 500 lebih, di Pundong sebanyak 414 siswa. Menurutnya, baru tahun ini terjadi kekurangan siswa sekolah negeri hingga ratusan orang. “Tahun lalu di SMP Bambanglipuro itu cuma kekurangan dua siswa itu pun akhirnya tertutupi,” lanjut dia.
Terkait nasib sejumlah sekolah negeri yang kekurangan siswa tersebut seperti dikutip dari Haarianjogja.com menurutnya pemerintah belum mengambil kebijakan apa solusi yang akan ditempuh. Sejauh ini kata dia, pemerintah belum berencana menggabungkan sejumlah SMP negeri yang kerap kekurangan siswa saat musim PPDB. (AM)
Comments