Starjogja.com, Kulon Progo – Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, akan mendampingi petani memperbaiki tanaman teh dalam rangka mendukung pengembangan agrowisata.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Widi Astuti di Kulon Progo, mengatakan saat ini jumlah batang teh setiap hektare baru mencapai 3.000 sampai 6.000 batang per hektare. Ke depan ditargetkan 8.000 batang teh per hektare sehingga perlu ada intensifikasi tanaman teh.
Widi mengatakan sejak 2015, Pemprov DIY sudah memberikan bantuan untuk program intensifikasi dan ekstensifikasi tanaman teh. Pemda DIY juga memberikan bangunan pusat pengolahan teh mandiri pada 2016.
Dikutip dari Antara, salah satu petani teh Samigaluh Sukohadi mengatakan dirinya memproduksi teh dengan berbagai rasa seperti teh pegagan, ada teh wangi, ada teh sangit, ada lagi yang namanya teh putih.
Ia mengatakan salah satu yang menarik dari berbagai produk teh rakyat tersebut adalah “teh sangit” serta teh yang disebut “white-tee” teh putih. Dua teh ini bahan dan penanganannya cukup rumit dan eksklusif, baik bahan maupun cara mengolahnya.
Menurut dia, white-tea memang warnanya putih, warna asli pucuk teh. Untuk mengeringkannya tidak perlu panas matahari sedikitpun agar khasiat pucuk tehnya utuh.
Sukohadi mengatakan untuk mengeringkan teh putih, hanya dengan di angin anginkan saja, tidak dengan panas api. Aturan itu dijaga ketat. White-tee itu disedu untuk minuman istimewa. Di Bali harganya Rp3,5 juta per kilogram. Konsumennya kebanyakan orang asing. (Am)
Comments