Starjogja.com, Bantul – Kepolisian Bantul memeriksa sejumlah bank dan perusahaan yang mendistribusikan uang ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM), menyusul temuan uang palsu di ATM milik salah satu bank pelat merah di Bantul beberapa waktu lalu.
Pakar ekonomi perbankan Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY) Ahmad Ma’ruf mengatakan, banyak kemungkinan yang terjadi dari temuan uang palsu tersebut. Bisa saja kata dia, penempatan uang palsu di ATM akibat ulah perorangan namun bisa juga dilakukan secara berjemaah atau tersistem.
“Kedua kemungkinan itu bisa terjadi,” kata Ahmad Ma’ruf, Kamis (3/8/2017).
Temuan itu kata dia menegaskan, uang yang ada di bank tidak dapat dijamin keasliannya. Masih ada celah kejahatan yang dapat merugikan nasabah. Selama ini, akses dan kontrol masyarakat terhadap bank sangat lemah.
Segala sesuatu terkait uang masuk dan keluar ke bank hanya diketahui oleh otoritas perbankan.
“Masyarakat setor uang ke perbankan asli, tapi ketika mereka mengeluarkan lewat ATM, kita mana tahu itu asli atau enggak. Karena posisi bank itu lebih berkuasa daripada masyarakat atau nasabah,” jelasnya.
Sejatinya, kasus uang palsu bukan kali ini saja terjadi. Pada waktu-waktu sebelumnya kabar penemuan uang palsu juga pernah mencuat ke publik, menandakan ada celah kejahatan dan ketidakberesan pengelolaan perbankan di Tanahair. Ke depan ia menyerankan, bank harus memperketat prosedur pengawasan penempatan atau pengeluaran uang dari ATM agar nasabah tak lagi dirugikan. (Jibi|HarianJogja|Am)
Comments