By 
STARJOGJA, LIFESTYLE – Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk membersihkan debu yang menempel di perabot rumah. Tapi, kebanyakan orang malah enggan melakukan hal ini karena alasan sibuk atau lelah. Mereka biasanya lebih memilih menghabiskan waktu untuk bersantai atau pergi bersenang-senang dan membiarkan rumah dalam keadaan kotor.
Padahal, rumah dalam kondisi yang kotor menjadi faktor kenaikan berat badan? Kok bisa? Sejumlah ilmuwan mengatakan, debu yang menempel pada perabot rumah tangga mengandung senyawa mikroskopis yang meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh.
Dikutip Solopos.com dari The Independent Sabtu (5/8/2017), peneliti dari American Chemical Society menemukan adanya senyawa endocrine disrupting chemicals (EDCs) pada debu yang menempel di perabotan rumah tangga. Senyawa EDCs itu mengganggu kelenjar endokrin yang merangsang berkembangnya sel lemak.
Peneliti mengumpulkan sampel debu dari 11 rumah yang kemudian diekstraksi dan diberikan ke tikus. Hasilnya, tujuh dari 11 ekstrak debu itu berkembang menjadi sel lemak matang. Bahkan, sembilan ekstrak ditemukan dapat membuat sel lemak membelah menjadi lebih banyak. Efek tersebut terlihat setelah tikus diberi 3 mikrogram ekstrak debu.
Jumlah yang diberikan kepada tikus itu jauh lebih kecil dari debu yang dihirup manusia setiap hari. Rata-rata, manusia menghirup 50 mikrogram debu setiap hari. Bayangkan saja, berapa banyak debu yang dihirup jika rumah tidak dibersihkan secara teratur?
Sebelumnya, hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Environmental Science and Technology mengungkapkan, debu pada perabotan rumah tangga mengandung senyawa kimia berbahaya. Debu tersebut bisa menimbulkan berbagai penyakit mulai dari alergi sampai infeksi saluran pernapasan.
Terlepas dari semua bahaya itu, sejumlah penelitian menyebut aktivitas fisik termasuk membersihkan debu terbukti ampuh membakar lemak dalam tubuh. Jadi, jika tak ingin bertambah gemuk, mulai sekarang rajin-rajinlah membersihkan debu di rumah.(DEN)
Comments