Starjogja.com, Gunung Kidul – Pemerintah DIY pastikan kesiapan dana untuk pengembangan proyek percontohan produksi garam di Gunungkidul.
Disampaikan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, paska meninjau langsung potensi di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul akhir pekan lalu, pihaknya memang sepakat untuk menyediakan anggaran melalui Dana Taktis Gubernur. Oleh sebab itu, hingga kini pihaknya justru menunggu pengajuan proposal dari pihak terkait.
Menurut Sultan, garam yang diproduksi di Gunungkidul berbeda jenis dan teksturnya dengan garam yang banyak diproduksi di kawasan Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Lantaran lokasinya yang jauh dari muara serta terhalang gugusan batu karang, garam yang diproduksi di Pantai Sepanjang nantinya akan jauh lebih murni.
Seperti diketahui, jika dibandingkan dengan garam produksi Pantura, harga jual garam Gunungkidul jauh lebih tinggi. Jika garam produksi Pantura hanya mampu dijual dengan harga sekitar Rp500 per kilogram, garam Gunungkidul bisa menembus angka Rp7.000 per kilogram.
Dikutip dari Harianjogja.com, Sultan menambahkan, jika petani bisa lebih sabar menunggu masa pengendapan hingga 10 hari, harga jualnya bisa mencapai Rp14.000 per kilogram,” tambah Sultan.
Bahkan, diakui Sultan, hingga kini sudah ada pengusaha yang siap menjadi pelanggan garam produksi Gunungkidul tersebut. Seorang pembudidaya ikan kerapu di Sleman, diakuinya siap membeli garam produksi Gunungkidul dengan harga Rp14.000 per kilogram. (Am)
Comments