Starjogja.com, Jogja – Jumlah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta hingga 31 Juli 2017 telah mencapai 2.918.276 jiwa atau 80,97 persen dari total penduduk DIY.
“Sehingga untuk DIY kami tinggal mengejar 20 persen kepesertaan lagi untuk mencapai target ‘universal health coverage’ pada 2019,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta Sri Murgirahayu dalam paparan capaian kinerja BPJS Kesehatan Yogyakarta di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Sri, sebagian besar peserta BPJS Kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) – Kartu Indonesia Sehat (KIS) di DIY merupakan katagori mandiri atau pekerja bukan penerima upah (PBPU).
Segmen yang hingga kini masih sulit dijangkau BPJS Kesehatan, menurut dia, adalah masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas.
“Untuk masyarakat menengah ke atas memang sulit dijangkau karena mereka biasanya memiliki jaminan asuransi komersial. Tetapi kami akan tetap mengejar karena sesuai UU kepesertaan BPJS adalah wajib untuk semua,” kata dia.
Sementara itu, Sri menyebutkan khusus untuk cakupan Kantor BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta yang meliputi Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Gunung Kidul mencapai 1.727.789 jiwa, meningkat dibandingkan 2016 sebanyak 1.679.026 jiwa.
Jumlah itu termasuk di dalamnya peserta yang didaftarkan dan diintegrasikan dengan Program JKN-KIS Pemkab/Pemkot setempat melalui program Jamkesda. Para peserta yang diintegrasikan tersebut antara lain 12.519 jiwa dari Kota Yogyakarta, 23.500 jiwa dari Kabupaten Bantul, dan 53.476 jiwa dari Gunung Kidul. Menurut Sri, pertumbuhan jumlah peserta tersebut juga diiringi dengan pertumbuhan fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta.
Tercatat hingga kini BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta telah bermitra dengan 187 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri atas 75 Puskesmas, 37 dokter praktik perorangan, 15 dokter praktik gigi perorangan dan 60 klinik pratama.
“Kami juga telah bekerja sama dengan 34 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), 16 apotek, dan 12 optik,” kata Sri.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan serta mempercepat cakupan kepesertaan, menurut dia, berbagai inovasi dan terobosan dilakukan, di antaranya seperti kemudahan melakukan pendaftaran. Selain di kantor cabang maupun kantor layanan operasional kabupaten/kota, pendaftaran juga dapat dilakukan melalui website, bank mitra bekerja sama dengan BPJS Kesehatan maupun BPJS care center 1500-400.
Begitu juga melalui sistem dropbox di kantor Cabang BPJS Kesehatan melalui kantor kecamatan, aplikasi mobile dan melalui kader JKN. “Pendaftaran melalui mitra kerja saat ini juga tengah dikembangkan melalui mitra kerja dengan membuka ‘point if service’ di pusat perbelanjaan seperti mall dan lainnya,” kata dia. (Sumber: Antara)
Comments