Starjogja.com, Gunung Kidul – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral membangun sumur bor di Desa Ngleri, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, yang mengairi 147 kepala keluarga.
Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Kementerian ESDM Andiani di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan sumur bor dengan spesifikasi kedalaman 27 meter dengan kontruksi pipa galvanis diameter 6 inchi, pasokan listrik dari genset dengan kapasitas 10 kilovolt ampere = 8 kilowatt menggunakan pompa selam 3 PK ini mempunyai debit 1,1 liter per detiknya sehingga mampu menghasilkan air sebanyak 47 kubik/12 jam.
Selain itu, lanjut Andiani, sumur bor ini dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa dan bak penampungan air kapasitas 5.000 liter. Sumur dibangun di daerah dengan komposisi bantuan berupa batu gamping dimana air tanahnya mengalir melalui retakan, saluran pelarutan atau sungai bawah tanah sehingga diperlukan kajian dan teknologi pengeboran yang tepat.
Di daerah Gunung Kidul yang masih menjadi daerah langganan kekeringan dam kesulitan air. Terdapat dua buah sumur bor air tanah yang telah selesai dibangun 2017 ini, yakni di Desa Ngleri, Playen, dan di Desa Beji, Ngawen. Di DIY, sumur bor dibangun di Kulon Progo, Sleman, Bantul, Yogyakarta masing-masing satu unit sumur bor.
Andiani mengatakan program yang berjalan dari 2000 hingga 2016 sudah sebanyak 1.545 sumur bor yang dapat mencukupi kebutuhan masyarakat 4,4 juta jiwa di seluruh Indonesia. “Nanti akan terus ditambah, sesuai permintaan dari daerah,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh pemerintah pusat yang telah membantu masyarakat Gunung Kidul. Sebanyak delapan kecamatan yang terdiri 122 dusun masih terdampak kekeringan. (Sumber: Antara)
Comments