STARJOGJA, JOGJA – Tim Pokjanal Kabupaten Sleman yang terdiri dari Dinas Kesehatan sebagai leading sektor, Dinas Pendidikan, Bappeda, Bagian Kesra,dan PJB Kecamatan Godean, Desa Sidokarto, juga Dusun Rewulu Wetan Jumat (6/10) melakukan monitoring Jentik di padukuhan Rewulu Wetan Sidokarto Godean. Monitoring dipimpin Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Sleman Dulzaini, S.Kep. Hadir pada kesempatan tersebut antara lain Camat Godean Anggoro Aji Sunaryono, SH, Plh. Kepala Desa Sidokarto Godean, dll.
Dari hasil monitoring yang dilakukan tersebut, dari 248 rumah/KK yang dikunjungi ,yang positif ada jentiknya 26 rumah/KK hingga Angka Bebas Jentiknya hanya 89 % dan itu belum aman. Karena ABJ nya yang aman adalah 95 %, untuk itu masyarakat khususnya Rewulu Wetan harus lebih aktif lagi dalam melalukan monitoring jentik di setiap rumah. Yang juga harus diperhatikan adalah tempat-tempat diluar rumah seperti bekas botol, kaleng, ban dan tunggak bambu yang ada airnya berpotensi ada jentik nyamuknya. Hal tersebut disampaikan Dulzaini usai melakukan monitoring jentik di Rewulu Kulon.
Lebih lanjut disampaikan bahwa monitoring jentik jangan hanya sebulan sekali, tetapi paling tidak seminggu sekali, karena dalam waktu seminggu telur nyamuk akan menetas dan terus berkembang menjadi nyamuk dewasa. Oleh karena itu monitoring jentik diharapkan seminggu sekali. Hal tersebut dilakukan agar perkembangan nyamuk akan terputus.
Disampaikan pula bahwa kasus DB di Kecamatan Godean ada 53 endemis nyamuk, meskipun tidak ada korban , tetapi masyarakat harus selalu waspada dengan meningkatkan PJB (Pemantau Jentik Berkala). Sedangkan tujuan monitoring jentik itu sendiri untuk memotivasi masyarakat agar selalu sadar akan bahayanya demam berdarah dengan selalu melakukan PJB secara rutin.(DEN)
Comments