STARJOGJA, JOGJA – Brokohan adalah sebuah tradisi atau ritual tradisional masyarakat di Jawa tengah dan DIY yang dilakukan saat bayi baru lahir.
Brokohan itu sendiri termasuk dalam rangkaian upacara kehamilan. Tujuan dari ritual adat ini adalah untuk mensyukuri rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa karena bayi sudah lahir dengan sehat dan selamat. Selain itu upacara ini juga merupakan upacara selamatan atau memohon agar bayi diberi keselamatan dan kelak dapat menjadi anak yang baik
Dalam ritual ini, ada beberapa perlengkapan sesaji yang harus disediakan. Sesaji untuk bayi laki – laki dan bayi perempuan tidak sama. Untuk bayi laki – laki sesaji yang digunakan adalah ayam betina yang belum pernah kawin. Sedangkan untuk bayi perempuan sesajinya adalah ayam jantan yang belum pernah kawin. Sesajian lain baik untuk bayi laki – laki dan bayi perempuan adalah jenang baro – baro, bunga raken, jenang putih, dan jenang merah putih.
Ada yang beda dalam perlengkapan brokohan di kalangan bangsawan dengan masyarakat biasa.
Untuk golongan bangsawan, perlengkapan yang diperlukan untuk brokohan adalah telur mentah, dawet, sayur menir, sekul ambeng, pecel dengan lauk ayam, jeroan kerbau, kembang setaman, beras dan kelapa.
Sementara itu untuk golongan rakyat biasa, perlengkapan yang dibutuhkan adalah nasi ambengan yang berisi nasi dan sayur berserta lauk pauknya yaitu peyek, tempe, bihun, sambel goreng, pecel ayam, dan sayur menir.
Upacara permohonan agar bayi kelak menjadi anak yang baik dimulai dengan mengubur air – ari, kemudian menyediakan sesaji brokohan yang kemudian dibagikan pada para tetangga sekitar.
Brokohan yang diberikan pada tetangga biasanya telur ayam mentah, kelapa setengah buah, gula jawa setengah tangkep, dawet, bunga mawar, bunga melati, dan bunga kantil. ( DEN-diolah dari berbagai sumber )
Comments