STARJOGJA, KULONPROGO-Puluhan warga yang tinggal di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Triharjo merasa resah, karena kemunculan sekawanan tomcat di kediaman mereka. Hewan berwarna kuning hitam tersebut, terlihat banyak berkumpul di tempat lembab, dan diterangi cahaya lampu.
Salah satu warga yang tinggal di lantai empat rusunawa, Rubiyem menuturkan, kedua anaknya telah mengalami gatal-gatal dengan luka melepuh, yang terasa panas dan pedih pada kulit mereka.
Salah satu anaknya yang berusia 2,5 tahun bernama Qonita Ayu memiliki banyak bekas gatal dan kulit melepuh akibat tomcat, mulai dari leher, tangan, perut, paha dalam hingga kaki.
Ia telah memeriksakan anaknya ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), namun mendapat diagnosis herpes atau alergi biasa. Kemudian anaknya diberi obat salep dan obat untuk diminum.
“Bagian perut sudah sembuh dan kering, saya lebih banyak memberikan salep. Karena kasihan kalau anak kecil kerap diberi obat untuk diminum,” ungkapnya, Jumat (13/10/2017).
Rubiyem menambahkan, serangan tomcat terjadi mulai dari lantai satu hingga lantai empat, namun kasus terbanyak terjadi di lantai tiga. Ia bahkan pernah menyemprot salah satu titik di rusunawa dengan cairan pembasmi serangga, dan mendapati ada begitu banyak tomcat, yang kemudian dikumpulkan ke dalam sebuah mangkuk.
Sementara itu, warga yang lain, Ita Purwanti mengungkapkan, ini kali kedua anak-anak dan suaminya terkena tomcat. Kulit mereka terlihat seperti ada luka, merah dan melepuh seperti berisi air.
Awalnya ia mengira anaknya hanya menderita alergi air, karena baru lima bulan tinggal di rusunawa tersebut. Namun hari ke hari ia menyadari di kediamannya sering terlihat ada tomcat, dan ketika hewan itu muncul, maka anak-anaknya lagi-lagi menderita luka lepuh.
Ia selanjutnya memeriksakan anaknya ke Puskesmas Kokap. Tak banyak yang bisa dilakukan Ita, selain lebih rajin membersihkan rumahnya, baik itu menyapu dan mengepel. Karena ia khawatir, kalau nekat membasmi tomcat dengan cairan pembasmi serangga, akan berdampak buruk pada anaknya.
Ketua RT 12 RW 26 Tambak Triharjo, Wates, Sutarto menyebutkan, kemungkinan tomcat tersebut awalnya berasal dari sawah atau ladang, yang berada tak jauh dari rusunawa, dan menyerang warga yang tinggal di sana.
Hingga kini terlapor, baru warga yang tinggal di blok A saja yang terkena serangan tomcat, sedangkan di blok B masih nihil. Sebelumnya kemunculan tomcat yang meresahkan warga rusunawa ini pernah terjadi pada sekitar dua bulan lalu, kemudian hilang dan muncul lagi beberapa hari belakangan. Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja |
Comments