STARJOGJA, JOGJA – Bagi sebagian orang,olahraga panahan adalah sebuah kegiatan olahraga yang tidak hanya menyehatkan namun juga bisa penuh makna.Ini bisa ditemukan di Jemparingan, tradisi panahan kuno asli Yogyakarta yang sampai sekarang masih dilestarikan. Tidak seperti aktivitas panahan pada umumnya, Jemparingan memiliki sejarah, filosofi, dan teknis dasar sendiri.
Tradisi Jemparingan disebut sudah ada sejak zaman kerajaan ratusan silam. Dahulu kala, tradisi ini dimainkan oleh para bangsawan kerajaan dan juga keluarganya. Raja Kerajaan Mataram pun menjadikan permainan ini sebuah perlombaan wajib di wilayah kerajaan kala itu. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini mulai dimainkan oleh rakyat biasa sebagai bagian dari hiburan dan juga pelestarian budaya yang sangat berharga. Tradisi panahan jemparingan ini terus bertahan meski dalam beberapa waktu sempat meredup dan jarang dimainkan lagi, dan kini, jemparingan kembali muncul dan diminati oleh generasi muda.Mereka tertantang untuk mencoba olahraga tradisi ini.
Secara garis besar, olahraga jemparingan ini bukan hanya sekedar permainan namun juga merupakan olahraga yang digunakan untuk melatih ketajaman mata dan konsentrasi. Keberhasilan memanah biasanya tergantung pada suasana hati. Oleh karenanya, perlu kesabaran dan konsentrasi yang mendalam dalam melakukan permainan panahan jemparingan ini apalagi dilakukan dengan posisi duduk karena konon katanya panahan akan lebih sulit dengan posisi duduk bersila.(DEN)
Comments