By 
SLEMAN–Empat penanda dengan ikon khas Sleman bakal dipasang di perbatasan wilayah. Penanda ini dimaksudkan untuk menonjolkan citra daerah sekaligus bagian dari promosi.
Penanda berupa tugu dan gapura ini sedianya bakal dipasang di Kecamatan Tempel sebagai pintu masuk Sleman sisi utara, Kecamatan Prambanan sebagai pintu masuk timur, Kecamatan Gamping sebagai pintu masuk barat, dan Taman Denggung sebagai penanda pusat pemerintahan Sleman. Sudarningsih, Kepala Dinas Pariwisata Sleman mengatakan pembangunan fisiknya diharapkan bisa dilakukan tahun depan.
“Kita ada perencanaan tahun depan tapi ini kajian dulu soal konsepnya dan bentuknya,” katanya kepada wartawan seusai diskusi kajian penanda di Mlati, Jumat (8/12/2017).
Pembangunannya penanda ikon sleman itu akan dilakukan bertahap salah satunya bergantung dengan status tanahnya. Ia mengatakan selama ini penanda tersebut belum pernah ada sehingga keberadaannya dibutuhkan untuk menonjolkan identitas Sleman dengan berbagai potensinya.
Konsep penanda ini sendiri sudah dirumuskan dengan tim penyusun yang terdiri dari Eko Hadiati dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, Sektiadi dari akademisi UGM, Darto Harnoko dari BPNB DIY, dan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Jatiningrat. Dari paparannya, penanda di Taman Denggung akan berupa tugu salak berukuran besar yang sekaligus menjadi tempat air. Tugu salak juga akan dibangun perbatasan Kecamatan tempel dilengkapi dengan elemen dekoratif dan struktur pendukung lainnya.
Sementara di Gamping akan berupa gerbang dengan konten relief yang menampilkan budaya, sejarah, flora dan fauna di Sleman. Penanda di Kecamatan Prambanan akan berupa Tugu Hanoman sebagai unsur epos Ramayana yang ditampilkan di Candi Prambanan.Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja |
Comments