Starjogja.com, Jogja – Sebanyak 36 aplikasi keamanan untuk Android yang ada di Google Play Store diam-diam digunakan untuk mengumpulkan data pengguna dari perangkat mereka.
Tak hanya mencuri data pengguna, aplikasi aplikasi tersebut juga digunakan untuk menyebarkanintrusive ads di perangkat.
Dilansir dari Liputan6.com, masalah tersebut ditemukan pertama kali oleh perusahaan keamanan Trend Micro.
Aplikasi-aplikasi tersebut kemudian dihapus oleh Google sekitar sebulan lalu. Sayangnya, tidak diketahui seberapa banyak aplikasi-aplikasi tersebut sudah diunduh oleh pengguna sejak keberadaannya di toko aplikasi Android tersebut.
Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, aplikasi-aplikasi ini diketahui kerap menawarkan fitur pemindaian, membersihkan cache dan junk, mendinginkan CPU, mengunci aplikasi, serta penghematan baterai.
(Am)
Comments