STARJOGJA,JOGJA – Kraton Mataram Islam meninggalkan jejak sejarah yang sarat cerita.Salah satunya adalah keberadaan Masjid Keraton Banyusumurup.Masjid kuno ini Terletak di Dusun Banyusumurup, Kalurahan Girirejo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
Masjid ini dibangun pada zaman Sunan Amangkurat Agung (1645-1677). Hal demikian didasarkan pada catatan sejarah bahwa Pangeran Pekik tewas atau meninggal karena dihukum mati oleh Sunan Amangkurat Agung. Sumber setempat juga menyebutkan bahwa masjid ini diperkirakan berdiri tahun 1668 M. Jika penyebutan tahun ini memang benar, maka pendirian masjid persis di saat Sunan Amangkurat Agung memegang kendalai pemerintahan Kerajaan Mataram pasca Sultan Agung.
Makam Banyusumurup merupakan kompleks makam Pangeran Pekik sekitar abad 17 (Pangeran Pekik adalah putera Pangeran Surabaya yang dinikahkan dengan adik Sultan Agung, yaitu Ratu Pandansari, yang kemudian salah satu putrinya dikawinkan dengan putra Sultan Agung yaitu Pangeran Adipati Mataram. Kompleks makam Banyusumurup terdiri atas 2 halaman yang masing-masing dikelilingi tembok bata.
Pada halaman I yang merupakan halaman utama terdapat 52 makam, antara lain makam :
1. Kanjeng Gusti Pangeran Pekik
2. Kanjeng Gusti Pangeran Lamongan
3. Kanjeng Ratu Amangkurat (rara Oyi)
4. Raden Ayu Cutang
5. Raden Ayu Kleting Wulung
6. Raden Ayu Jambul
7. Pangeran Timur
8. Dsb
Halaman II merupakan halaman yang berada di luar halaman I, dan disebut bak panyarenan yaitu tempat untuk meletakkan jenazah sebelum dimakamkan di halaman utama.
Secara fisik bangunan Masjid Keraton Banyusumurup telah mengalami perubahan, terutama pada bagian dinding dan lantainya. Dindingnya tampak sebagai dinding tembok baru. Demikian pun lantainya. Dinding tembok masjid ini juga telah dicat baru. Sedangkan lantainya telah diperkeras dengan tegel keramik.DEN
Sumber : navigasi-budaya.jogjaprov.go.id
Comments