STARJOGJA.COM, JOGJA – Sejumlah seniman dan tokoh penting hadir di rumah duka seniman Sujud Kendang, Selasa (16/1/2018). Dalam kesempatan itu, Djaduk Ferianto menyebut Sujud Kendang sebagai seorang Pengamen Agung.
Dari pengamatan Harianjogja.com, Djaduk juga sempat memainkan intro khas Sujud Kendang di depan peti jenazah seniman jenaka itu. Djaduk juga menerima dua kendang serta topi Sujud untuk disimpan. Sujud mengembuskan napas terakhirnya pada Senin (15/1/2018) karena penyakit batu empedu. Sujud dimakamkan di Pemakaman Umum Tompeyan, Tegalrejo, Jogjam, Selasa (16/1/2018).
Sejumlah seniman dan budayawan hadir dalam pemberkatan jenazah Sujud Kendang, di antaranya, Cak Nun, Djaduk, Marwoto, Jemek, Anang Batas, Ari Wulu. Para pengelola-pengelola rumah seni dan Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi turut hadir di rumah duka untuk mengantarkan kepergian Sujud Kendang
Dua kali diisukan meninggal dunia pada 2017 lalu, Sujud Kendang kini benar-benar pergi untuk selamanya. Pria yang memiliki nama asli Sujud Sutrisno itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Jogja, Senin (15/1/2018) siang, sekitar pukul 12.20 WIB.
Ia sempat dinyatakan meninggal sekitar pukul 08.30 WIB, tetapi kembali bernapas dengan bantuan berbagai peralatan medis. Sujud Kendang meninggal dalam usia 65 tahun karena sakit. Ia dirawat di Rumah Sakit Jogja selam dua pekan karena batu empedu di perutnya bermasalah.
“Sudah lama mengeluh sakit di bagian perut, disangka sakit perut biasa, ternyata ada batu empedu,” ujar Istri Sujud, Mamik Sumaryati, 66, di Rumah Sakit Jogja.
Penyakit tersebut sudah lama diderita Sujud. Bahkan sejak beberapa tahun terakhirr, Sujud sudah sering keluar masuk rumah sakit. Namun ketika sembuh, Sujud jarang istirahat, ia acap memenuhi sejumlah undangan untuk menabuh kendang. Terakhir Sujud digamit salah satu bank di UGM pada Desember lalu.Ujang Hasanudin/Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja |
Comments