Starjogja.com, Sleman – Tewasnya seorang tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA DIY karena diduga menyelundupkan narkoba di dalam tubuhnya menjadi perhatian khusus. Mengantisipasi kejadian serupa Lapas butuh alat body scanner untuk memindai tubuh seluruh tahanan.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA, Erwedi Supriyanto, dikutip dari Harianjogja.com. Menurutnya body scanner sangat diperlukan untuk mengantisipasi adanya penyelundupan narkoba dengan modus memasukkan ke bagian tubuh. Selama ini kata dia alat yang dimiliki oleh Lapas sangat terbatas, hanya ada X Ray yang hanya dapat mendeteksi barang bawaan.
Dia mengakui meskipun penggeledahan setiap tahanan yang masuk dilakukan dengan ketat. Namun jika ada modus penyelundupan narkoba dengan menelan atau dimasukkan bagian tubuh yang lain bisa jadi tidak terdeteksi.
Oleh sebab itu memasukkan narkoba ke bagian tubuh menjadi modus terkini yang dilakukan para tahanan. Terbaru adalah Ferdinan M Islami yang Rabu (24/1/2018) lalu tewas karena diduga menelan bungkusan berisi narkoba. Dan sebelumnya dengan modus serupa juga pernah terungkap pada 2016 silam .
(Am)
Comments