Starjogja.com, Jogja – Apakah pernah terbayang kalau tinja bisa menjadi makanan bagi manusia?. Mungkin pertanyaan tersebut akan terjawab dengan tulisan berikut ini. Wacana daur ulang tinja manusia menjadi makanan bakal terealisasi. Rencananya, makanan olahan tersebut akan digunakan sebagai penganan astronot saat di luar angkasa, khususnya saat menjalani misi ekspedisi Planet Mars nanti.
Adapun proses pengolahan tinja akan diinisiasi oleh ilmuwan dari Pennsylvania State University. Dikutip dari Liputan6.com, tak cuma untuk Mars, makanan olahan ini juga akan disuguhkan bagi kru yang bekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS, International Space Station).
Namun jangan salah sangka dulu. Makanan yang disajikan nanti bukan berbentuk tinja seperti pada umumnya. Tinja yang dimaksud justru merupakan saripati unsur makanan sisa yang terlarut di dalam sistem pencernaan manusia.
Pimpinan ilmuwan Profesor Christopher House berhasil menciptakan wadah silindris yang menampung tinja padat dan cair.
Nantinya, wadah tersebut akan mengurai bakteri yang aman untuk dikonsumsi dan bakteri yang seharusnya bisa dibuang.
Bakteri yang dipilih untuk layak masuk kategori adalah bakteri jenis anaerobik atau bakteri yang bisa memecah mikroorganisme tanpa oksigen.
“Bakteri anaerobik jika dicampur tinja manusia akan menghasilkan metana. Jadi, hasilnya bisa menumbuhkan mikroba berbeda,” kata House.
House bekerja sama dengan Dr Mark Blenner, seorang ilmuwan University Clemson, South Carolina. Untuk mengembangkan penelitiannya ini, House dan Blenner juga menggandeng NASA dan disokong dana sebesar US$ 200 ribu atau sekitar Rp 2 miliaran.
Hasil temuannya pun dipublikasikan secara resmi di sebuah jurnal terbitan Blenner yang berjudul Closing the Loop for Long-Term Space Travel.
Bahkan, NASA menganugerahi Blenner penghargaan atas penelitian yang telah ia lakukan selama tiga tahun tersebut.
Selain tinja, para astronot luar angkasa sudah bisa lebih dulu menikmati sayuran segar luar angkasa yang mereka kembangkan di pesawat.
Lewat teknologi yang disebut Veggie ini, para astronot mengembangkan jenis sayuran selada lewat sebuah lemari pendingin dan memiliki tingkat keamanan mikrobiologikal yang begitu tinggi.
(Am)
Comments