Starjogja.com, Jogja – Saat berpapasan dengan anjing, bagaimana perasaan Anda? Apakah senang dan ingin langsung memeluk atau justru cemas jangan-jangan anjing itu akan menggigit?
Jika Anda termasuk dalam kelompok kedua, sebaiknya mulai dari sekarang belajar tenang dan percaya diri saat berhadapan dengan anjing.
Bersumber dari Kompas.com, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan peneliti dari Universitas Liverpool, Inggris membenarkan mitos yang selama ini beredar. Orang yang takut atau cemas saat berhadapan dengan anjing, justru lebih mungkin digigit.
Penelitian yang sudah terbit di jurnal Epidemiology and Community Health diklaim sebagai penelitian pertama yang berhasil membuktikan bahwa kepribadian seseorang dapat memengaruhi serangan anjing.
Dalam penelitian ini, 694 responden di Inggris terlibat. Peneliti meminta tiap responden mengukur stabilitas emosional mereka dalam skala satu sampai tujuh dan kemudian menanyakan apakah peserta pernah digigit anjing sebelumnya.
Dari persilangan dua jenis data di atas, peneliti menemukan beberapa fakta menarik, seperti seperempat peserta mengaku pernah digigit anjing, pria hampir dua kali lebih mungkin digigit anjing dibanding perempuan dan pemilik anjing setidaknya pernah lebih dari tiga kali digigit anjing.
Bagi orang yang sudah pernah digigit (bukan pemilik anjing), sebagian besar digigit oleh anjing yang belum pernah ditemui.
“Sementara responden dengan tingkat stabilitas emosional lebih tinggi cenderung memiliki risiko lebih rendah digigit anjing,” tulis peneliti dalam hasil makalah peneliian mereka.
Dr Carri Westgarth, dari Department of Epidemiology & Population Health, dari Universitas Liverpool berkata bahwa responden yang melaporkan emosionalnya kurang stabil sangat berkaitan dengan frekuensi gigitan anjing yang meningkat.
“Neuroticism sangat dikenal terkait dengan perilaku dan hasil kesehatan, maka aspek kepribadan mungkin berkaitan dengan perilaku yang memancing anjing menggigit,” kata Westgarth.
Kennel Club, organisasi asal Inggris yang peduli terhadap kesejahteraan anjing, mengungkapkan bahwa respon anjing sering didorong oleh cara manusia berperilaku saat berhadapan dengan anjing.
Caroline Kisko, sekretaris Kennel Club menekankan pentingnya bersikap dengan anjing dan dapat berinteraksi dengan anjing.
“Perlu diingat, semua anjing mampu menggigit dan bersikap baik. Oleh sebab itu, penting juga untuk melatih anjing sejak dini untuk mengurangi risiko perilaku buruk termasuk gigitan,” kata Kisko.
(Am)
Comments