STARJOGJA.COM, SLEMAN – Program Pembangunan KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) Dusun Banaran Sendangadi Mlati secara resmi telah diresmikan oleh Wakil Bupati Sleman Dra. Sri Muslimatun, M.Kes MInggu (11/2) yang ditandai dengan pengguntingan Pita, penandatangan Prasasti, dan pelepasan Balon. Hadir pada Kesempatan tersebut antara lain Kepala Desa Sendangadi Mlati Damanhuri, Sekcam Mlati, perangkat desa dan masyarakat Dusun Bakalan.
Usai peresminan wakil bupati sleman menyempatkan diri meninjau hasil pembangunan dan dialog dengan masyarakat.Dalam sambutannya wakil bupati sleman menyampaikan bahwa program pembangunan KOTAKU sebagai pengawalan langkah nyata dalam upaya mewujudnya tercapainya 0% kawasan kumuh di tahun 2020. Bahwa menurut SK Bupati Sleman No.83 tahun 2014 tentang Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan, pemkab menetapkan 45 lokasi kawasan permukiman kumuh perkotaan di 6 Kecamatan, yakni Kec. depok, Kec, Mlati, Kec. Gamping, Kec. Ngemplak, Kec. Ngaglik dan Kec. Godean.
Berdasarkan hasil pendataan, diperoleh prioritas penanganan kawasan kumuh hingga 2019 sebanyak 17 desa dan 45 titik dengan luasan 162,93 Ha. Sementara itu untuk lokasi yang belum pernah menjadi prioritas dilakukan kegiatan pencegahan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti sosialisasi, pelatihan maupun penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat.
Lebih lanjut disampaikan bahwa pada tahun 2017 Kabupaten Sleman mendapatkan dana Bantuan Dana Investasi Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Masyarakat (BDI PLBK) sebanyak 15 Desa yang tersebar di beberapa Kecamatan, yakni Desa Sidoagung, Sidoarum, Sidomoyo, Banyuraden, Trihanggo, Nogotirto, Tirtoadi, Tlogoadi, Sendangadi, Sinduadi, Caturtunggal, Condongcatur, Wedomartani, Bimomartani, dan Triharjo.
Dalam penanganan kawasan kumuh perkotaan, Pemerintah Kabupaten Sleman menargetkan bahwa pada tahun 2017 luasan kawasan kumuh akan berkurang sebesar 68,25 Ha, tahun 2018 berkurang 35,5 Ha dan tahun 2019 berkurang 58,63 Ha sehingga pada tahun 2020 tercapai 0% kawasan kumuh.(DEN)
Comments