Starjogja.com, Jogja – Anda mungkin salah satu dari sekian banyak orang yang sering menahan saat terasa ingin buang air kecil. Baik jika sedang beraktifitas maupun dalam perjalanan. Ada sebagian orang bahkan bisa menahan kondisi ini hingga berjam-jam ke depan baru buang air kecil. Namun, sebenarnya menahan kencing itu aman atau tidak? Apa yang terjadi pada tubuh ketika sedang menahan kencing?
Melansir Kompas.com, Kamis, (15/03), Kandung kemih adalah tempat penampungan urine yang sudah siap dibuang oleh tubuh. Kandung kemih bersifat elastis sehingga bisa meregang lebih besar jika isinya semakin banyak, dan akan kembali pada ukuran normalnya ketika kosong. Orang dewasa yang sehat dapat menahan sekitar 450 ml urine di dalam kandung kemih. Sedangkan pada anak-anak di bawah usia 2 tahun dapat menyimpan hingga 113 ml. Semakin dewasa akan semakin tinggi kemampuan menampung air kencing.
Ketika kita merasa ingin kencing, itu berarti kandung kemih sudah mulai penuh dengan cairan. Respon ini adalah proses yang melibatkan banyak otot, organ, dan sistem saraf yang bekerja untuk memberi tahu inilah saatnya untuk pipis. Dilansir dari laman Healthline, saat kandung kemih sudah hampir setengah penuh, ia akan mengaktifkan saraf di sekitarnya untuk memberi tahu otak.
Meskipun kandung kemih sebenarnya mampu meregang dan menampung urine hingga 1.000 ml, dalam beberapa kasus kandung kemih bisa pecah, dan untuk memperbaikinya butuh pembedahan khusus. Untungnya, kasus ini terhitung jarang terjadi.
Umumnya, kita masih boleh menahan kencing asal tidak terlalu lama dan tidak sering dilakukan. Sebab, normalnya tubuh memang memiliki kemampuan alami untuk menahan air kencing keluar dari kandung kemih. Untuk berapa lama boleh ditahan sebenarnya tidak ada batasan khusus, ini bisa bervariasi dari orang ke orang. Tergantung dengan respon saraf, usia, seberapa banyak cairan yang dihasilkan. Namun kita tetap tidak disarankan untuk menahan kencing terlalu lama. (Am)
Comments