STARJOGJA.COM.JOGJA – Pemkot Yogyakarta bersama jajarannya terus menggiatkan aksi menjaga wilayah ini bersih dari sampah. Gerakan Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) jadi program terpadu untuk mewujudkan Kota Yogya bersih dari sampah
Dalam Obrolan Angkringan Pakde Harjo di Radio Star Jogja, Rabu (14/3) malam, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta menjelaskan Gerakan TBBS akan berlangsung dari 21 Januari hingga 21 April 2018. Gerakan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat di Kota Yogyakarta. Berbagai program dibuat sesuai dengan spesifikasi elemen masyarakat yangdilibatkan. Di dunia pendidikan misalnya, ada semutlis (sepuluh menit untuk lingkungan sekolah). Kemudian di kawasan Malioboro ada Reresik Malioboro, reresik pasar, reresik kantor dan bank sampah kantor. Sementara di tingkat kampong, hari Minggu Legi menjadi bagian dari kegiatan reresik kampung yang ada di lingkungan.
Sebagai bagian dari Gerakan Tiga Bulan Bersih Sampah, Pemkot juga akan melakukan kegiatan evaluasi Adipura antarkecamatan. Diharapkan dari kegiatan ini, semangat menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan juga bisa dibawa sampai ke masyarakat di lapis terbawah. Diharapkan kegiatan ini juga mampu mempertahankan Gelar Adipura pada tahun ini.
Pemkot juga menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) buang sampah. Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta mulai mendata identitas warga yang tertangkap tangan membuang sampah secara sembarangan, selain tetap diingatkan untuk membuang sampah di tempat yang benar.
Jika terdapat warga yang diketahui membuang sampah secara sembarangan lebih dari satu kali, maka dimungkinkan untuk diproses secara hukum sebagai tindak pidana ringan. Dasar hukum penindakan yang akan digunakan adalah Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2012 yaitu sanksi pidana kurungan maksimal tiga bulan atau denda maskimal Rp 50 juta.
Ir. Indiyah Widiningsih, Kabid RTHP menjelaskan, Pemkot Yogya terus mensosialisasi pengelolaan sampah. Sampah dipilah, mana yang bisa dimusnahkan langsung, mana yang bisa didaur ulang dan mana yang bisa dijadikan kompor. Oleh karena itu, masyrakat diajak untuk membiasakan diri untuk memilah dan mengolah sampah sehingga bisa menjadi sumber ekonomi baru. (DEN)
Comments