Starjogja.com, Gunung Kidul – Dinas Kesehatan Gunung Kidul berusaha menekan kejadian bayi stunting alias bertubuh pendek. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengampanyekan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan.
Kampanye ini dilakukan dengan melibatkan petugas penyuluh kesehatan, bidan desa hingga petugas posyandu yang ada di setiap desa. Selain itu, untuk pencegahan para ibu hamil juga diminta memeriksakan kandungan secara rutin.
Mengutip Harianjogja.com, Minggu, (18/03), Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul Priyanta Madya Satmaka mengatakan, kelahiran bayi stunting masih dapat dilihat di Gunungkidul. Kondisi ini terjadi karena beberapa faktor mulai dari kesehatan reproduksi hingga asupan gizi yang kurang.
Menurut dia, untuk pencegahan bayi stunting dilakukan dengan beberapa tahapan dan disesuaikan dengan kondisi. Namun yang paling penting, lanjutnya, pada saat hamil, para ibu diminta rutin memeriksakan kandungan. Adapun tujuannya agar saat ada gejala ketidaknormalan bisa diketahui sejak awal. “Kalau ada masalah saat hamil bisa dilakukan penanganan dengan memberikan makanan tambahan seperti kancang hijau, telur hingga biscuit dan tablet penambah darah,” ungkapnya. (Am)
Comments