Starjogja.com, Jogja – Puluhan orang dari berbagai unsur Masjid, instansi, sekolah, komunitas dan relawan mengikuti Pelatihan Dasar Emergency Response Plan (ERP) di Masjid Nurul Huda Pungkruk, Mangurejo, Ngesrep, Ngemplak Boyolali Minggu (25/3). Pelatihan ini bertujuan agar setiap peserta mengerti pertolongan pertama pada saat terjadi kecelakaan dan diri sendiri agar tetap prima selama melakukan perjalanan.
Ketua Panitia Mahfud Iksan Ariyadi mengatakan kegiatan ini kerjasama antara Forum Aktivis Masjid (FAM) Panasan, PMI dan Human Nature Care Adi Soemarmo Air Force Base.
“Kegiatan dari organisasi sosial FAM ini bertujuan untuk menyatukan, membantu dan membangun peradaban serta peduli sesama,” kata Ari Minggu (25/3/).
Ari mengatakan setidaknya ada tiga materi yang diberikan kepada para peserta pelatihan dasar ERP ini yaitu Emergency First Response, Water Rescue dan Basic Fire Fighting. Pengenalan Emergency First Response ini bertujuan diantaranya untuk mencegah terjadinya bahaya maut dan rasa sakit yang berlebihan pada korban dan tetap mempertahankan kesehatan pribadi. Peserta juga mendapatkan prinsip pertolongan pertama pada kecelakaan.
“Hal hal yang perlu di perhatikan dalam menolong Jangan panik, bertindaklah dengan cekatan namun tetap tenang dan berhati-hati. Perhatikan tanda khusus yang memperjelas keluhan pasien, terlebih dahulu lihat kedudukan kecelakaan yang terjadi sebenarnya. Jaga agar korban atau penderita dalam keadaan tenang,” katanya.
Ari mengatakan tidak hanya penangan kecelakaan di darat di air (Water Rescue) juga didapat peserta sesuai ketentuan yang berlaku di air. Sehingga setiap peserta akan memiliki pengetahuan dalam menghadapi kedaruratan di air. Seperti memberi tanda di tempat tempat yang berbahaya, memberi tanda kedalaman, menyiapkan alat apung tipe IV dekat dengan lokasi keramaian dan memperhatikan kondisi cuaca.
“Setiap orang yang mengetahui atau mendengar adanya keadaan darurat dan ada korban, maka segera beri pertolongan jika mampu dan bawa ketempat yang aman, pertahankan jalan nafas dan lapor ke penanggung jawab lokasi atau apparat setempat,” katanya.
Pengetahuan lainnya yang didapat peserta menurut Ari adalah penanganan pencegahan kebakaran dengan mengetahui seluk beluk kebakaran baik alat-alat pemadam dan tehnik pemadaman.
Definisi api atau kebakaran adalah suatu reaksi antara benda yang dapat terbakar dengan oksigen dimana cahaya dan panas dipancarkan berlangsung yang berlangsung sangat cepat sekali. Peserta langsung praktek pencegahan dengan simulasi benda terbakar di area Masjid. Ia berharap acara seperti ini akan dapat digelar secara periodik.
“Ini kegiatan yang kali ketiga yang sebelumnya pelatihan dasar SAR, Pelatihan Management Masjid dari Masjid Jogokaryan, dan pelatihan SAR saat ini,” katanya. (BY)
Comments