STARJOGJA.COM, Bantul – Pada libur panjang Paskah, taman selfie bunga matahari Samas diserbu ratusan wisatawan per harinya. Hal ini membuat penjagaan di sekitar taman bunga diperketat. Pasalnya masih banyak wisatawan yang usil dan memetik bunga matahari.
Pemilik spot selfie bunga matahari, Sudirman, mengatakan cara penjagaan juga harus membuat wisatawan merasa nyaman. “Saya berjaga di gubuk, lihat dari jauh, kalau saya keliling, pengunjung juga tidak akan nyaman,” kata Sudirman kepada Harianjogja.com, Minggu (1/4/2018).
Sudirman mengatakan tercatat pada hari Jumat ada 200 wisatawan berkunjung ke spot selfie bunga mataharinya. Sedangkan pada Sabtu, karena sempat hujan, jumlah pengunjung menjadi 160 wisatawan. “Tiket masuknya Rp 5.000. Tetap banyak untungnya, kan? Kalau hari biasa kan 30-40 wisatawan belum pasti,” kata Sudirman.
Sehari-harinya, Sudirman menggarap lahan padi dan beternak. Dia mengatakan penghasilan dari spot selfie bunga matahari jauh lebih besar daripada pekerjaan utamanya itu. “Saya juga tanam terong, panennya 5 hari sekali, jelas besar penghasilan saya di taman bunga matahari,” kata Sudirman.
Sudirman tidak memungkiri jika banyaknya wisatawan yang berkunjung membuat beberapa kelopak bunga matahari rontok karena tersenggol saat berselfie di taman bunganya yang memiliki luas 1500 meter itu. Mengantisipasi libur lebaran nanti, Sudirman berencana memindah taman bunganya ke lahan yang lebih luas.
“Ada tanaman pendamping yang terinjak juga, makanya ketika lebaran akan saya pindah tamannya ke lahan lebih luas, lahan di sini akan saya tanami bawang merah,” kata Sudirman.
Pengelola spot selfie taman bunga matahari lainnya, Sartini, mengatakan bunga matahari akan mekar setelah satu bulan ditanam. Setelah tiga setengah bulan, bunga matahari tersebut akan layu. “Memang begitu siklusnya, pas sekali saat libur lebaran pasti sudah layu, bisa pindah ke lahan lain yang lebih luas,” kata Sartini. Salsabila Annisa Azmi
Comments