STARJOGJA.COM.KULONPROGO- Di Kabupaten Kulonprogo ada tempat wisata alam yang bisa Anda jadikan alternatif berkunjung yaitu Air Terjun Goa Kebon. Terletak di Desa Krembangan, Panjatan, tempat ini cukup mudah dijangkau.
Jalur yang dilalui untuk menuju lokasi ini cukup mudah. Sesampainya di Monumen Nyi Ageng Serang bisa ambil arah selatan, perempatan Nagung belok kiri sampai polsek Panjatan. Kemudian pertigaan Polsek Panjatan belok kiri, ikuti jalan ke arah balai desa Krembangan, kemudian belok kiri lagi sampai menemukan pertigaan. Jika ke kiri adalah jalan aspal, Anda belok kanan memasuki jalanan cor beton.
Jalan itu merupakan jalan masuk ke lokasi Goa Kebon. Saat Harianjogja.com berkunjung ke sana Maret 2018, memang tidak ada petunjuk yang jelas sehingga Anda perlu berhati-hati agar tidak kelewatan. Dari jalan aspal menuju Goa Kebon hanya butuh waktu kurang dari lima menit. Anda bisa melewati jalan cor selebar 2,5 meter itu untuk menuju ke parkiran. Sepanjang jalan, Anda akan menikmati sejuknya pedesaan karena daerah itu dipenuhi dengan pohon jati yang menjulang tinggi.
Kesejukan menyatu dengan suara air terjun yang terdengar jelas dari kejauhan. Suasana itu membuat pengunjung harus segera turun ke arah air terjun.
Tempat ini merupakan objek wisata alami berupa air terjun dan gua. Lokasi itu merupakan jalur sungai dengan air berkapur yang melalui wilayah Dusun VII, Desa Krembangan atau yang dikenal dengan Kampung Kebon. Gua ini muncul akibat proses alami sehingga meninggalkan endapan yang lama-lama membentuk goa. Air yang melewati bagian atas gua, membuat air berjatuhan dan disebut sebagai Air Terjun Goa Kebon.
Dari lokasi parkir sampai air terjun, pengunjung harus berjalan turun sejauh 100-200 meter. Perjalanan tidak terasa jauh karena rasa letih akan tergantikan dengan pemandangan sejuk perbukitan jati diiringi suara air terjun yang terus menderu.
Ada dua jalan yang bisa dilalui untuk sampai ke air terjun, yaitu jalan atas dan bawah. Untuk jalan atas, Anda akan berada pada posisi atas air terjun itu. Anda bisa melihat ke arah bawah dan bisa menyaksikan air yang mengalir dari sungai yang jatuh ke dasar goa sedalam 10 meter itu.
Sementara untuk rute bawah, pengelola sudah menyediakan jalur khusus yang lebih nyaman. Jalan menurun sudah dibangun dalam dua bentuk, yaitu berupa anak tangga dari cor dan jalan miring untuk dilalui kendaraan roda dua.
Sepanjang jalan menurun itu, wisatawan seakan memasuki lorong karena terdapat kotak bambu yang menghiasi bagian atas anak tangga. Sama halnya dengan rute atas, rute bawah juga akan melewati area outbound. Area ini lebih luas. Ada tempat duduk untuk wisatawan dan juga mainan perosotan tepat di tepi sungai.
Pada lokasi ini, air terjun bisa terlihat lebih jelas dari arah depan. Semakin mendekat, hempasan angin semakin terasa. Suasana adem dan percikan air pun mengenai kulit.
Air yang jatuh ada yang tertampung pada sebuah cekungan yang berada di sisi kiri air terjun. Wisatawan yang ingin berendam bisa menuju ke bagian itu. Namun bagi pengunjung yang hanya ingin menikmati cipratan air bisa berdiri di sisi depan atau kanan air terjun. Di situ, batu kapur dengan warna kekuningan membentang menyelimuti dasar air. Bebatuan ini tidak licin sehingga aman untuk anak-anak.
Dinamai Goa Kebon karena air terjun ini memiliki batuan besar yang menyerupai gua. Lubang gua terlihat menganga pada bagian depan dan memungkinkan pengunjung masuk dan berteduh di dalam air terjun itu. Namun belum ada yang tahu berapa kedalaman gua tersebut.
Misih, salah satu pedagang yang setiap hari berjualan di lokasi wisata itu mengatakan, Goa Kebon terus teraliri air, sekalipun musim kemarau. Objek wisata ini ramai saat akhir pekan. “Kalau hari biasa, paling cuma satu dua orang. Pedagangnya yang selalu ada tiap hari juga cuma saya, kalau Sabtu Minggu bisa lima orang,” katanya.(DEN/Bernadheta Dian Saraswati/Harianjogja)
Comments