STARJOGJA.COM,LIFESTYLE – Membaca buku adalah kebiasaan baik yang membuat otak manusia bekerja dengan lebih baik. Dibandingkan menonton, misalnya, membaca lebih meningkatkan aktivitas otak dalam berimajinasi.
Itulah sebabnya membaca merupakan salah satu aktivitas yang diperkenalkan orang tua kepada anak sejak kecil. Beberapa anak sering membaca buku di tempat yang kurang cahaya sebelum tidur.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal mengungkap bahwa membaca di ruangan yang tidak terlalu terang menyebabkan ketegangan pada otot mata. Kurangnya pencahayaan membuat mata bekerja lebih keras agar bisa fokus.
Disebutkan dalam riset itu bahwa retina mata akan memproduksi zat kimia yang lebih sensitif terhadap cahaya.
Kedua, otot selaput pelangi menjadi rileks. Hal ini memungkinkan mata mengumpulkan cahaya sebanyak mungkin, sehingga sel-sel saraf retina bisa beradaptasi dengan cahaya rendah.
Perlu diketahui bahwa membaca di tempat dengan cahaya redup akan membuat Anda sulit fokus. Dampaknya mata harus bekerja keras agar objek yang dilihat menjadi lebih jelas.
Nah, apabila mata bekerja keras dalam waktu yang cukup lama, maka ototnya akan cepat lelah. Sejumlah efek yang kurang baik akan Anda rasakan seperti mata terasa perih dan gatal, sakit kepala, serta nyeri leher.
Terkadang seseorang yang membaca di tempat redup harus sering berkedip agar objek yang dilihat lebih fokus. Dampak jangka panjangnya adalah rabun jauh dan butuh kaca mata untuk bisa melihat dengan jelas.
Kondisi di atas perlu diantisipasi, terutama pada anak. Pasalnya, aktivitas membaca sejak kecil bisa jadi kebiasaan hingga dewasa.
Orang tua harus memastikan bahwa ruang tempat anak membaca cukup terang, serta jangan biarkan mereka membaca sambil berbaring.
Sumber : Solopos
Comments