STARJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL -Tiga siswa tingkat SMP/MTS terpaksa menjalani Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) kelas IIB yang berada di Wonosari, Senin (23/4/2018).
Tiga siswa tersebut terpaksa menjalani UNBK dengan menggunakan lembar kertas ujian, karena tersandung masalah hukum. Salah satu siswa tersandung kasus pelecehan seksual, siswa lain kasus curanmor, dan satu lagi terjerat masalah pengeroyokan.
Dari tiga orang siswa tersebut, satu siswa mengerjakan pada pagi hari dan dua siswa lainnya menyusul di jam siang. Ujian sendiri dilaksanakan di sebuah aula terbuka dengan dua orang pengawas ujian dan beberapa petugas LPKA. Ujian tersebut berjalan lancar.
Kepala Subsesi Pendidikan dan Bimkesmas LPKA Rutan Klas II B Wonosari Setiyawan Nugroho Endiyanto, mengatakan tiga orang tersebut berasal dari tiga kabupaten yang berbeda.
“Dari 31 warga binaan ada tiga orang siswa yang berasal dari Bantul, Kulonprogo, dan Sleman. Hari ini menjalani ujian tingkat SMP. Mereka sudah didaftarkan sekolahnya untuk ujian. Kami hanya memfasilitasi,” katanya, Senin (23/4/2018).
Ketiga anak yang baru beberapa bulan terakhir mendekam di LPKA Kelas IIB tersebut, semaksimal mungkin untuk tetap mengikuti UNBK. Pihak LPKA selalu berkoordinasi dengan sekolah untuk persiapan jelang UNBK maupun saat pelaksanaan.
“Sebelum ujian kami berkoordinasi dengan sekolah dan orang tua untuk mempersiapkan ujian. Sekolah jika ada modul atau LKS bisa mengirimkan ke sini, dan orang tua jika memiliki buku bisa dikirimkan ke sini juga,” ucapnya.( DEN/HerlambangJatiKusumo/Harianjogja)
Comments