STARJOGJA.COM,SLEMAN – Masyarakat Kecamatan Cangkringan Sleman tumpah ruah memenuhi lapangan Kantor Kecamatan Cangkringan, Jumat (27/4). Mereka antusias mengikuti prosesi upacara Boyong Songsong Kapanewon Cangkringan.
Acara tersebut diadakan dalam rangka memperingati peristiwa yang terjadi delapan tahun silam, yakni pada saat bencana erupsi merapi. Ketika itu Kantor Kecamatan Cangkringan hancur lantaran terkena dampak erupsi merapi. Kemudian dibangunlah kantor yang baru di tempat yang baru pula. Sejak saat itu masyarakat Cangkringan selalu memperingati peristiwa tersebut dengan acara Boyong Songsong.
Bupati Sleman, Sri Purnomo yang hadir pada acara tersebut turut mengapresiasi acara tersebut. Dia berharap acara tersebut dapat menumbuhkan keguyub-rukunan di tengah masyarakat. Selain itu Bupati Sleman juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut dapat menjadi peringatan dan kewaspadaan bagi masyarakat terkait bahaya bencana erupsi Merapi.
‘Kalau kita tidak selalu hati-hati, nanti waktu erupsi bisa terjadi masalah yang lebih besar,” jelasnya.
Lebih lanjut Sri Purnomo menuturkan bahwa acara Boyong Songsong Kapanewon Cangkringan ini juga turut serta dalam melestarikan budaya Jawa. Dia mengatakan bahwa acara tersebut merupakan cerminan dari wujud kepedulian masyarakat Cangkringan dalam melestarikan budaya Jawa.
“Dengan nguri-uri budaya Jawa maka kita tidak mudah dimasuki oleh budaya asing,” lanjutnya.
Acara tersebut diadakan rutin setiap tahun, yakni setiap tanggal 27 April. Acara Boyong Songsong Kapanewon Cangkringan yang digelar pada tahun ini merupakan acara yang digelar ke-7 kalinya sejak tahun 2011. Acara diikuti oleh seluruh perangkat di Kecamatan Cangkringan dan berbagai elemen masyarakat. Acara diawali dengan kirab bregodo, kemudian dilanjutkan dengan upacara di lapangan Kantor Kecamatan Cangkringan.(DEN)
Comments