By 
STARJOGJA.COM.SPORT – Tiket pertandingan Spanyol melawan Portugal yang menjadi pembuka Grup B Piala Dunia 2018, 15 Juni nanti di Stadion Olimpiade Fisht, Sochi, sudah ludes karena diborong penonton dari Amerika Serikat, negara yang tak lolos ke Rusia.
Spanyol versus Portugal adalah salah satu laga terpanas di fase grup. Spanyol merupakan juara Piala Dunia 2010 dan Euro 2008 serta 2012, sedangkan Portugal kampiun Euro 2016.
“Tak ada lagi tiket laga Spanyol melawan Portugal,” kata Oleg Trushkin, Direktur Stadion Olimpiade Fisht, saat menerima kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden FIFA, Gianni Infantino, sebagaimana dilaporkan kantor berita Efe, Kamis (3/5/2018).
“Siapa yang membeli paling banyak tiket? Orang-orang Amerika.”
Fans asal Amerika Serikat, selalu antusias menonton laga Piala Dunia. (Reuters)
Stadion Olimpiade Fisht berkapasitan 45.000 tempat duduk dan sudah berpengalaman menggelar Piala Konfederasi, Juli tahun lalu. Stadion ini akan dipakai untuk beberapa laga fase grup, termasuk Belgia-Panama, Jerman-Swedia, dan Australia-Peru.
Alexei Sorokin, Ketua Panitia Piala Dunia 2019, mengatakan 2,3 juta tiket sudah dijual, 49% dibeli oleh penggemar sepak bola Rusia. Menurut FIFA, tiket di sembilan dari 11 kota penyelenggara Piala Dunia sudah habis, yang masih tersisa tinggal karcis untuk dua pertandingan di Volgograd dan Saransk.
Pembeli tiket terbanyak, selain Rusia, adalah fans asal Amerika Serikat, Tiongkok, Argentina, Meksiko, Brasil, Kolombia, dan Peru.
Amerika Serikat dan Tiongkok tidak lolos ke Piala Dunia 2018. Amerika Serikat kalah bersaing dengan Kosta Rika, Meksiko, dan Panama. Sementara, Tiongkok kandas di fase terakhir kualifikasi. Jatah tiket Piala Dunia di Rusia dari Zona Asia diambil Iran, Korea Selatan, Australia, Jepang, dan Arab Saudi.
Popularitas sepak bola di Amerika Serikat mulai meroket sejak negara tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Di Tiongkok, sepak bola sudah menjadi olahraga yang paling digemari sejak lama. Beberapa literatur menyebutkan sepak bola, yang tak punya aturan mengikat seperti sekarang, kali pertama dimainkan di Tiongkok.(DEN/HARIANJOGJA)
Comments