STARJOGJA.COM. SLEMAN--Warga Dusun Balong, Desa Bimomartani, Ngemplak mengadakan upacara kirab budaya sadranan pada (7/5/2018). Upacara tersebut sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas nikmat khususnya air sebagai sumber kehidupan.
Kepala Dusun Balong Sunaryo mengatakan kirab budaya sadranan di Dusun Balong rutin diadakan tiap tahun menjelang bulan puasa atau pada ruwahan. “Acara ini dilestarikan sebagai bentuk nilai-nilai luhur terutama dari air sebagai sumber kehidupan,” ujarnya pada (7/5/2018).
Upacara kirab budaya sadranan diawali dengan rombongan yang berbaris bersiap-siap menuju sumber mata air.
“Toya [air] suci sebagai sumber mata air masyarakat Dusun Balong disiapkan di sebelah utara, rombongan menuju sumber air untuk mengambil air yang sudah diberi doa terlebih dahulu oleh warga dan dimasukan ke dalam kendi untuk dibawa kembali,” jelas Sunaryo.
Sunaryo mengatakan kendi yang sudah diisi air akan ditempatkan di Makam Puri Loyo Balong oleh para tokoh masyarakat. Menurutnya acara ini sebagai bentuk pelestarian budaya.
Tokoh Masyarakat Dusun Balong Cipto Suwarno mengatakan air yang diambil dan digunakan dalam kirab budaya sadranan di Dusun Balong sebagai bentuk rasa syukur. “Air itu sebagai sumber penghidupan, banyak manfaatnya untuk masyarakat,” katanya.
Cipto juga mengatakan upacara itu diadakan sebagai bentuk pengenalan pada generasi muda agar bisa menjaga budayanya. “Harapannya anak cucu akan mengetahui dari air itu ada manfaatnya,” kata Cipto.
Menurut Cipto, sumber air yang digunakan oleh masyarakat Dusun Balong sudah ada dari dahulu kala. “Dari jaman saya masih kecil juga sumber air itu masih ada, dan itu masih digunakan oleh masyarakat sekarang, makanya itu perlu dilestarikan,” ungkapnya.(DEN/Fahmi/Harianjogja)
Comments