Starjogja.com, Jogja – Bagi penderita penyakit maag tentu dianjurkan agar jangan sampai telat makan. Namun pada saat bulan puasa umat Islam diwajibkan untuk tidak makan sekitar 14 jam lamanya. Terus bagaimana dengan puasa mereka yang menderita maag?
Dikutip dari Detik.com pada Jum’at (18/5/2018), Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, konsultan saluran pencernaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan jika puasa justru lebih baik bagi penderita maag.
Tapi tidak semua penderita maag diperbolehkan berpuasa. Dr Ari menjelaskan penderita sakit maag bisa berpuasa, kecuali yang mengalami dispepsia (sakit maag) organik yang belum diobati terutama jika ada tanda alarm.
Sakit maag (dispepsia) sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu maag fungsional dan dispepsia organik. Maag fungsional terjadi jika penderitanya makan tidak teratur, makan makanan berlemak, minuman bersoda, kopi, stres dan merokok, tanpa ada kerusakan berarti di dalam lambung.
Sedangkan maag organik terjadi karena adanya sesuatu yang tidak normal di dalam lambung, seperti tukak lambung, tukak usus duabelas jari, GERD (Gastroesophageal reflux disease), polip atau kanker di kerongkongan, usus duabelas jari dan lambung.
Lalu bagaimana agar penderita maag tetap sehat dan bugar menyelesaikan puasa Ramadan?
1. Tetap melaksanakan sahur dan buka puasa
2. Tetap minum obat bagi yang berpenyakit kronis
3. Tetap melakukan ibadah salat tarawih
4. Banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan
5. Banyak minum air waktu buka sampai sahur
6. Jumlah tidur yang cukup, tidak berlebihan.
Makanan dan minuman yang perlu menjadi perhatian:
1. Hindari makanan yang banyak mengandung gas, seperti makanan berlemak, sayuran sawi dan kol, buah nangka dan pisang ambon, makanan berserang (kedondong), buah yang dikeringkan, dan minuman yang mengandung soda.
2. Hindari makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung, seperti kopi, minuman beralkohol, anggur putih, sari buah citrus, dan susu full cream.
3. Hindari makanan yang sulit dicerna, yang dapat memperlambat pengosongan lambung, seperti kue tart dan keju.
4. Hindari makanan yang secara langsung merusak dinding lambung, seperti yang mengandung cuka, pedas, merica dan bumbu yang merangsang.
5. Hindari makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah antara lain alkohol, cokelat, makanan tinggi lemak dan gorengan.
6. Beberapa sumber karbohidrat yang perlu dihindarkan beras ketan, mi, bihun, jagung, ubi singkong, tales, dodol.
(AM|Sumber: Detik.com)
Comments