STARJOGJA.COM, JOGJA – Rentetan erupsi freatik Gunung Merapi yang terjadi tiga hari terakhir memang tidak mengubah morfologi kawah. Dibanding 2013, daya letusnya juga lebih kecil. Tapi meski begitu, letusan yang terus terjadi perlu diwaspadai.
“Dibandingkan 2013 relatif lebih kecil erupsinya. Tapi yang perlu diwaspadai letusannya sangat intensif. Ada kemungkinan letusan freatik mengarah ke situ [erupsi magmatik], tapi perlu analisa material bahwa abu yang ditimbulkan ada material baru atau tidak. Sampai sekarang belum ada hasilnya,” kata Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso, Rabu (23/5/2018).
Agus mengungkapkan erupsi freatik tidak mempengaruhi erupsi magmatik. Tapi lebih sebagai penanda terhadap aktivitas yang akan datang. Lantaran rentetan erupsi baru terjadi tiga hari terakhir, semua pihak diminta menunggu perkembangan yang ada. “Yang penting masyarakat tidak panik.”
Seperti diketahui, sejak tanggal 21 Mei 2018, terjadi lima kali letusan freatik di Gunung Merapi. Erupsi terbaru berlangsung pada Rabu pukul 03.31 WIB.
Sedangkan untuk pergerakan magma Gunung Merapi, kata dia, belum diketahui sampai mana. Pasalnya, sistem magmatik di permukaan sangat berbeda dengan kondisi di 2006 dan 2010 lalu.(DEN/HARIANJOGJA)
Comments