STARJOGJA.COM, JOGJA – Letusan yang terjadi di Gunung Merapi pada Kamis (24/5/2018) dini hari pukul 02.56 WIB merupakan yang terbesar dari letusan sepanjang Mei 2018 ini.
Berdasarkan rilis dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) ketusan terjadi pukul 02.56 WIB. Dari rekaman seismik tercatat amplitudo maksimum (amak) 60 mm, durasi 4 menit , tinggi kolom (asap letusan) 6000 m.
Letusan tersbeut lebih besar dari letusan pertama yang terjadi pada tanggal 11 Mei 2018 pukul 7:40 WIB dengan durasi kegempaan 5 menit. Ketinggian kolom erupsi mencapai 5500 m di atas puncak.
Pada letusan Kamis dini hari tadi, suara gemuruh terdengar dari semua pos pengamatan Gunung Merapi. Berdasar pemantauan hingga pukul 08.00 BPPTKG menyatakan tingkat aktivitas Gunung Merapi masih pada level II atau waspada.
Pada saat kejadian, visual CCTV pemantauan suhu kawah terhalang kabut tebal. Mengacu pada petugas Penatau Gunung Merapi (PGM) dan BPBD Kabupaten Magelang, letusan menghasilkan hujan abu dan pasir yang mengarah ke barat ke wilayah desa Tegalrandu (Srumbung), Sumber, Dukun, Ngadipiro, Banyubiru (Dukun), Muntilan, Kalibening dan Salaman, di Kabupaten Magelang.
Data kegempaan dari tanggal 24 Mei pukul 00.00 hingga 06.00 terjadi letusan ekali dengan amplitudo 60 mm durasi 3,5 menit. Gempa guguran sekali dengan amplitudo 2 mm durasi 9 detik. Embusan terjadi sekali amplitudo 3mm durasi 16 detik dan gempa multiphase (MP) sekali dengan amplitudo 2 mm durasi 11 detik.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebutkan dari aktivitas ini, Gunung Merapi masih dalam status Waspada level II. Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk.(DEN/HARIANJOGJA)
Comments