Starjogja.com, Jogja – Setelah dinaikkan dari aktifitas Normal (level I) menjadi Waspada (level II) pada tanggal 21 Mei 2018. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta terus melakukan pemantauan aktifitas Gunung Merapi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Dr. Dra. Hanik Humaida, M.Sc, dalam rilisnya yang diterima Starjogja.com, mengatakan, hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa letusan 21 Mei berbeda dengan letusan 11 Mei 2018. Sampel produk letusan 21 Meitersusun atas komponen magmatik dan bersifat lebih asam daripada material yang diletuskan pada 11 Mei.
“Hal ini mengindikasikan bahwa material produk 21 Mei adalah material-material baru yang berasal dari dalam Gunung Merapi, bukan material-material lama yang berada di kawah atau permukaan,” katanya.
Melihat kondisi Merapi terkini maka tingkat aktifitas merapi masih dalam kondisi Waspada (level II). Sehingga kawasan yang berada pada radius 3 km dari puncak merapi tidak diperkenankan untuk untuk mengurangi dampak abu, masyarakat yang beraktifitas diluar ruangan diharapkan menggunakan masker. “Masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Merapi diharapkan untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan mengantisipasi dampak bahaya abu vulkanik,” pungkasnya.
(AM|Starjogja.com)
Comments