STARJOGJA.COM,JOGJA – UPT Pengelolaan Kawasan Malioboro masih banyak menemukan pengemudi becak dan kusir andong yang melanggar parkir di jalur cepat kawasan Malioboro.
Para pengemudi banyak yang menyingkirkan barikade di proyek revitalisasi supaya bisa parkir di jalur cepat. Oleh karena itu, pihak UPT mengambil shift ketat untuk antisipasi saat lebaran.
Anggota Jogoboro UPT Pengelolaan Kawasan Malioboro, Paryoto, mengatakan sepekan belakangan banyak ditemukan pelanggaran tersebut. “Kami tetap menertibkan, karena satu andong atau becak saja parkir di jalur cepat, itu akan menimbulkan kemacetan panjang,” kata Paryoto saat ditemui Harianjogja.com di kantornya, Senin (28/5/2018).
Paryoto mengatakan masih banyak pengemudi yang alot ketika dinasehati. Paryoto mengatakan pada para pengemudi bahwa kemacetan juga dapat menyebabkan kecelakaan, namun mereka ngotot bersedia mengganti rugi apabila terjadi kecelakaan. Meskipun begitu pihak UPT belum mengambil langkah penertiban dengan sanksi.
“Kalau masih begini ya kami antisipasi pas lebaran. Pasti nanti banyak yang melanggar jadi kami tetapkan shift ketat saat lebaran. Shift pagi dibantu sama shift setelahnya, istirahatnya hanya sejam. Memang harus tambah tenaganya,” kata Paryoto.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Anggota Jogoboro, Subari. Subari mengatakan memang cerukan belum dibangun dan paguyuban sama sekali belum mengatur sistem shift masuk ke parkir cerukan, namun penertiban parkir lajur cepat harus tetap dilakukan.
“Tujuannya supaya nanti pas udah jadi cerukannya, mereka akan terbiasa tidak parkir di lajur cepat,” kata Subari.(DEN/ HARIANJOGJA)
Comments