STARJOGJA.COM, JOGJA – Disdikpora DIY menginstruksikan kepada seluruh sekolah di DIY untuk selalu siap jika sewaktu-waktu harus menerima pengungsi dari sekolah di kawasan Merapi jika gunung api tersebut bergejolak. Berdasarkan pendataan, selama terjadi letusan freatik beberapa kali terdapat satu sekolah yang mengungsi di sekolah lain.
Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, jika terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, pihaknya sudah memberikan standar operasional prosedur (SOP) kepada setiap sekolah terutama berada di kawasan lereng merapi untuk bisa melaksanakan pendidikan di sekolah lain. “Misalnya ada ujian, kalau dia tidak bisa maka bisa menyelenggarakan di sekolah lain,” terangnya, Senin (28/5/2018).
Ia menjelaskan, ketika terjadi letusan freatik beberapa waktu lalu, ada satu sekolah yang terpaksa harus mengungsi ke sekolah lain. Kebetulan, sekolah yang dituju sebagai tempat pengungsian saat itu adalah SMKN 2 Depok, Sleman.
Pihaknya sudah menyampaikan kepada setiap sekolah untuk bisa menerima ketika ada sekolah dari lereng Merapi yang harus mengungsi dari sekolahnya.
“Waktu letupan pertama itu ada dari SMP yang mengungsi ke SMKN 2 Depok, saya sudah sampaikan ke semua kepala sekolah, siapa saja yang kenunutan [akan ditempati untuk pengungsian sekolah] harus siap,” imbuhnya.
Aji sudah menyiapkan skenario untuk mengantisipasi jika terjadi kemungkinan terburuk. Proses pembelajaran bisa dilakukan di sekolah yang aman, sedangkan sekolah tersebut akan mengadakan proses pembelajaran di pagi hari kemudian siang hari bisa dipakai kegiatan pembelajaran sekolah yang mengungsi tersebut.
“Itu skenarionya seandainya ada sekolah yang tidak bisa dipakai karena dekat dengan Merapi,” kata dia.
Meski demikian, lanjutnya, hingga kemarin berdasarkan pantauannya tidak ada kendala yang signifikan pada sekolah kawasan lereng Merapi.
Terpisah Kepala SMAN 1 Pakem Kristya Mintarja menyatakan, pada awal terjadi letusan freatik memang kegiatan sekolah agak terganggu. Sejumlah agenda sekolah terpaksa dibatalkan, selain itu siswa pada pagi hari dipulangkan lebih awal.(DEN/HARIANJOGJA/SUNARTONO )
Comments