STARJOGJA.COM, JOGJA– Sebanyak 29 pelintasan kereta api sepanjang lintas wilayah PT KAI Daerah Operasi 6 Jogja tahun ini ditutup. Penutupan dilakukan baik untuk perlintasan resmi maupun perlintasan liar.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 6 Jogja Eko Budiyanto menjelaskan perlintasan yang ditutup tersebar di sejumlah daerah. Seperti perlintasan di wilayah Sentolo Kulonprogo, Janti Jogja, Palur Sukoharjo dan beberapa titik lainnya.
“Total ada 29 titik perlintasan yang sudah ditutup tahun ini. Masih banyak lagi perlintasan yang akan kami tutup. Saat ini Kami masih lakukan pemetaan,” kata, Kamis (31/5/2018).
Ada sejumlah pertimbangan sebelum menutup perlintasan tersebut. Seperti perlintasan yang juga sudah dilengkapi dengan flyover ataupun underpass. Selain perlintasan liar, pihaknya juga menutup perlintasan resmi yang jaraknya satu dengan yang lain kurang dari 800 meter. ”Jadi pertimbangannya terlalu dekat. Setelah dipetakan kami lakukan penutupan secara bertahap,” ujarnya.
Eko menjelaskan, jumlah total perlintasan di wilayah kerja PT KAI Daop 6 mencapai sekitar 500 perlintasan termasuk flyover dan underpass. Sebanyak 300 di antaranya adalah perlintasan tanpa penjaga atau palang pintu.
Menurutnya pelintasan kereta api merupakan salah satu titik rawan terjadi kecelakaan sehingga masyarakat atau pengguna jalan diminta selalu berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api.
Terkait lokasi rawan longsor atau banjir, Eko menyebut sudah tidak ada. Meskipun demikian, instansinya tetap menyiapkan peralatan dan material yang diperlukan untuk mengantipasi. Di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi 6 Jogja ada lebih dari 170 perjalanan kereta api setiap harinya.
”Mohon dahulukan perjalanan kereta karena kereta tidak bisa direm mendadak. Selama masa Angkutan Lebaran ini ada peningkatan perjalanan kereta api yang cukup signifikan,” katanya.
PT KAI Daop 6 Jogja bersama Polda DIY dan Korem 072 serta pemerintah daerah melakukan pengecekan kondisi jalur kereta api dari Stasiun Tugu hingga Wates Kulonprogo.
”Hasil pantauan perlintasan kereta api dalam kondisi baik dan aman untuk digunakan. Selain jalur kereta api, kami juga sudah melakukan pemantauan untuk jalur darat baik jalur utama maupun alternatif karena DIY adalah tujuan mudik sekaligus wisata,” kata Kapolda DIY Brigjen (pol) Ahmad Dofiri.
Menurut Dofiri, masih ada beberapa ruas jalan yang diperbaiki seperti di Kabupaten Gunungkidul. Perbaikan jalan tersebut harus dihentikan pada H-7 Lebaran. Untuk potensi kerawanan seperti kriminalitas dan kemacetan juga akan tetap menjadi prioritas antisipasi dari kepolisian. Terutama di jalur menuju tempat wisata.(DEN/HARIANJOGJA)
Comments