STARJOGJA.COM,JOGJA – Acara tahunan Pasar Kangen akan kembali digelar pada 7-16 Juli 2018. Tahun ini, kegiatan yang sudah dilakukan sejak 2007 itu, mengangkat tema Pasrawungan Ajur Ajer. Dengan tema itu, Pasar Kangen edisi ke-11 ingin menjadi tempat pertemuan alternatif, di mana orang-orang dari berbagai status sosial dan latar belakang melebur jadi satu.
Ketua Panitia Pasar Kangen ke-11 Wasdiyanta mengatakan, tema Pasrawungan Ajur Ajer dilatarbelakangi dari kebhinekaan, yang merupakan ciri dari DIY dan Indonesia. Kemudian dari kebhinekaan itu muncul pasrawungan tanpa ada sekat sama sekali.
“Kami ingin menjadikan Pasar Kangen seperti pasar tradisional, di mana ada interaksi antara penjual dan pembeli. Tidak hanya tempat transaksi jual beli seperti pasar modern yang sekarang banyak bermunculan. Lewat interaksi sosial itu, orang bisa mendapatkan informasi dan pengalaman dengan orang lain,” jelas Wasdiyanta di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Jumat (29/6/2018).
Seperti tahun sebelumnya, peserta Pasar Kangen sebanyak 120 pedagang, yang terdiri dari 80 penjual kuliner dan 20 pedagang kerajinan serta barang-barang antik. Wasdiyanta menyebut, dalam memutuskan peserta yang lolos, panitia dan kurator juga mempertimbangkan seberapa sering yang bersangkutan ikut serta. Kalau dirasa sudah terlalu sering lolos, maka panitia memberi kesempatan pada mereka yang belum atau pernah sesekali ikut.
Pasar Kangen, yang punya pamor cukup cemerlang, nyatanya memang jadi incaran banyak orang. Wasdiyanta mengungkapkan, untuk bidang kuliner, peserta yang mendaftar sebanyak 800 pedagang. Selain unsur bergiliran, salah satu kriteria paling utama adalah pedagang tersebut harus menjual makanan zaman dulu. Adapun untuk bidang kerajinan dan barang antik, yang ikut seleksi sebanyak 400 bakul.
Selain menawarkan makanan zaman dulu dan barang antik. Pasar Kangen juga menampilkan berbagai kesenian. Menurut Wasdiyanta, selama sembilan hari penyelenggaraan, akan tampil 36 kelompok seni yang membawakan berbagai jenis kesenian seperti wayang kulit, jatilan, ketoprak, angguk dan lain-lain.
“Embrio Pasar Kangen itu sebenarnya adalah pertunjukan seni tradisi. Kemudian agar bisa lebih menarik disertai jualan makanan tradisional. Karena zaman dulu itu kalau ada pentas seni identik dengan orang jualan,” jelasnya.(DEN/Iketut/Harianjogja)
Comments