Starjogja.com, Jogja – Industri kreatif di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), potensial untuk terus dikembangkan. Hal ini tidak lepas dari banyaknya pelaku ekonomi kreatif yang ada. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif Josua Puji Mulia Simanjuntak.
Josua menyebut jumlah pelaku ekonomi kreatif yang ada di DIY mencapai ratusan ribu.
“Di DIY terdapat 172.230 pelaku ekonomi kreatif, yang lima subsektor terbesarnya bergerak di usaha kuliner, kriya, fesyen, penerbitan, dan fotografi,” katanya dikutip dari Antara, Rabu, (11/7/2018).
Josua mengatakan jika subsektor kuliner menjadi jumlah yang paling banyak. Sebanyak 105.568 usaha kuliner, 35.832 usaha kriya , 22.500 usaha fesyen, 3.105 usaha penerbitan, dan 1.152 usaha fotografi.
Hal itu menjadi alasana DIY dipilih sebagai tempat penyelenggaraan “BISMA (Bekraf Information System in Mobile Application) Goes to Get Member” (Bigger).
“Oleh karena itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengadakan Bigger di Yogyakarta, yang diikuti 400 pelaku usaha kreatif,” katanya.
Ia mengemukakan, BISMA adalah platform unggulan bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mendaftarkan diri ke database resmi Bekraf melalui aplikasi (android/ios) dan website BISMA di https://bisma.bekraf.go.id/.
Kegiatan itu diharapkan dapat mendukung komunikasi dua arah antara pelaku ekonomi kreatif dari 16 subsektor dengan Bekraf untuk memudahkan pemerintah menangkap masalah, memonitoring perkembangan usaha serta menerima saran seputar ekonomi kreatif.
Untuk diketahui, berdasarkan survei khusus ekonomi kreatif BPS dan Bekraf pada 2016 produk domestik bruto (PDB) ekonomi kreatif tercatat Rp 922,59 triliun. (AM)
Comments