STARJOGJA.COM, JOGJA – Perubahan kawasan Malioboro menuju semi pedestrian pada 2019 akan diikuti dengan perubahan manajemen lalu lintas. Rencananya, perubahan itu akan diujicobakan pada November 2018.Dinas perhubungan DIY terus berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta.
Kepala Dinas Perhubungan DIY Sigit Sapto Raharjo menjelaskan sudah ada sejumlah wacana dan perencanaan terkait manajemen lalu lintas yang akan diterapkan di kawasan Malioboro saat kawasan tersebut menjadi semi pedestrian, salah satunya menjadikan kawasan Malioboro sebagai sebuah bundaran besar.
” Rencananya November ini akan kita ujicobakan. Untuk jenis atau konsep manajemen lalu lintas yang akan diujicobakan masih terus dikoordinasikan dengan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta,” kata Kepala Dinas Perhubungan DIY Sigit Sapto Raharjo,saat dijumpai awak Media,Rabu (13/07/2018)
Dengan konsep ini,maka akan ada perubahan arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan menjadi satu arah termasuk pembalikan arah arus lalu lintas, misalnya di Jalan Bhayangkara yang semula mengarah ke utara akan dibalik menjadi ke arah selatan.Begitu pula dengan Jalan Pasar Kembang akan diubah menjadi satu arah hingga simpang tiga Stasiun Tugu untuk kemudian menjadi satu arah ke selatan hingga PKU Muhammadiyah.
Selain itu, akan ada pembatasan jenis kendaraan yang masuk ke Jalan Malioboro sehingga masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi dapat turun di ujung utara Jalan Malioboro.Sedangkan jalan-jalan sirip di sepanjang Jalan Malioboro direncanakan tetap dapat dilalui kendaraan pribadi, bahkan dimungkinkan menjadi jalan dua arah.
“Khususnya untuk jalan-jalan yang berbentuk persimpangan tetap bisa dilalui dari timur ke barat atau sebaliknya,” katanya.( BY/DEN)
Comments