By 
STARJOGJA.COM. JOGJA – Bank Indonesia mengambil sejumlah langkah untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat bertransaksi pembayaran melalui Gerbang Pembayaran Nasional ( GPN ). GPN menjadi langkah nyata bagi masyarakat dan perbankan di Indonesia.
Kartu GPN telah mengaplikasikan fitur keamanan standar internasional chip dan PIN enam digit, sehingga keamanan data nasabah maupun transaksi lebih terjamin. Deputi Direktur Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Sri Fitriani dalam jumpa pers siang tadi (Rabu, 25/7/2018) menjelaskan, keberadaan GPN akan mempermudah transaksi pembayaran dan biaya transaksi antar bank yang selama ini dibebankan pada nasabah.
Kartu GPN saat ini bisa digunakan sebagai kartu debit, ATM dan salah satu fiturnya untuk pembayaran biaya pemakaian jalan tol. Pada tanggal 3 Mei 2018, Bank Indonesia telah menyelenggarakan acara “Peluncuran Bersama Kartu Berlogo GPN” di Jakarta, yang merupakan simbolisasi seremonial atas dimulainya ekosistem GPN.
Di wilayah DIY sendiri, launching kampanye GPN akan diselenggarakan pada hari Minggu ( 29/07/2018) yang akan melibatkan perbankan, Pemerintah Daerah, OJK dan Lembaga Pemerintahan lainnya dan masyarakat umum.
Rangkaian kegiatan dalam kampanye GPN akan berlangsung selama sepekan, diawali dengan peluncuran kartu berlogo GPN dan penukaran kartu di Atrium Hartono Mall yang direncanakan akan dibuka oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Kegiatan peluncuran akan dilakukan bersama 9 bank, yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI ,BTN, BPD DIY, BCA, Bank Syariah Mandiri, CIMB Niaga dan Bank Permata.
Kegiatan dilanjutkan dengan periode penukaran kartu ATM/Debit GPN pada tanggal 30 Juli s.d 3 Agustus 2018 di sejumlah pusat perbelanjaan, kantor Pemerintah Daerah, kampus dan di loket seluruh bank penerbit kartu ATM/Debit di DIY.
Lanjut Fitriani, dengan kartu GPN, masyarakat tidak perlu lagi mencari mesin EDC dari bank yang sama. Karena semua kartu yang diterbitkan itu dapat ditransaksikan dengan satu mesin EDC.
” Kartu debit GPN ini bakal menekan pengeluaran devisa yang tidak perlu seperti impor kartu dan mesin Electronic Data Capture atau EDC,” katanya.
Comments