Starjogja.com, Jogja – Tanggal 28 Juli 2018 dini hari diprediksi akan terjadi Gerhana bulan total. Gerhana bulan sendiri berarti dimana saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi.
Gerhana bulan total pada 28 Juli dini hari ini, tak hanya spesial tetapi juga sangat menarik. Sebab, banyak fenomena alam yang juga akan terjadi secara bersamaan ketika itu.
Sebelumnya dipastikan Mars bisa turut dilihat saat gerhana bulan total. Selain itu, mengutip Detik.com pada Kamis (26/7/2018), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebutkan saat gerhana bulan total terjadi, akan ada hujan meteor yang menghiasi langit yang sama.
Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, mengungkapkan hujan meteor yang dimaksud adalah Southern Delta Aquarids dan Piscis Austrinis, di mana tepat saat terjadinya gerhana bulan total, hujan meteor tersebut sedang mengalami puncaknya.
Ketika itu, Southern Delta Aquarids bisa mencapai 20 meteor per jam dan Piscis Austrinis mencapai lima meteor per jam.
“Amati juga di atas bulan yang memerah. Ada beberapa titik pancar hujan meteor, khususnya yang sedang mengalami saat puncaknya pada malam itu: Southern Delta Aquarids dan Piscis Austrinis,” kata Thomas.
Saat fenomena alam itu berlangsung, jarak antara Bumi dan Bulan bisa mencapai 406.000 km, lebih jauh dari jarak rata-rata yang biasanya mencapai 384.000 km.
Kata Thomas, Bulan berwarna merah darah sehingga disebut blood moon. Warna merah darah tersebut disebabkan pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi sehingga warna merah cahaya Matahari menimpa purnama.
“Maka media sering menyebut fenomena akhir Juli ini sebagai Micro Blood Moon,” tutupnya.
Comments