STARJOGJA.COM,BANTUL – Diduga terlibat bentrokan antar suporter, satu orang suporter dinyatakan meninggal dunia. Korban bernama Muhammad Iqbal warga Padukuhan Balong, Desa Timbulharjo Kecamatan Sewon Bantul .
Ia adalah siswa kelas 2 Teknik instalasi tenaga listrik SMKN Pleret Bantul. Iqbal menghembuskan nafas terakhirnya di RS Permata Husada Pleret,Kamis Malam ( 26/07/2018). Sebelum meninggal dunia, korban sempat mendapat perawatan intensif oleh dokter RS Permata Husada.
Pihak sekolah yang dihubungi Star Jogja FM membenarkan Iqbal adalah siswanya. Ibu Rini, Staff SMKN Pleret Bantul menyatakan pihak sekolah tidak mengetahui kronologis kejadian itu. Ia juga menjelaskan Iqbal kesehariannya di sekolah termasuk anak baik,ramah dan tidak neko -neko.
” Untuk prestasinya masuk dalam kategori biasa saja.Yang Pasti anaknya tidak neko -neko ” kata Rini kepada Radio Star Jogja FM, Jumat Pagi ( 27/08/2018).
Pihak sekolah dan siswa dijadwalkan akan melayat ke rumah duka hingga pemakaman.
” Ada 2 gelombang pelayat dari sekolah yang akan ke rumah duka.Rombongan terdiri dari pihak sekolah dan juga para siswa . Kami juga akan turut hadir hingga ke pemakaman ” tutur Rini.
Derby antara PSIM melawan PSS Sleman dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Sultan Agung, Bantul pada Kamis (25/7/2018) masih diwarnai kekerasan. Polisi sempat memulangkan ribuan suporter sebelum pertandingan dimulai.
Kapolres Bantul AKBP Sahat M Hasibuan mengaku pertandingan derby Kamis sore tidak sepenuhnya mulus. Untuk keamanan pihaknya mengerahkan seluruh personel.
“Total ada 1.000-an personel yang dikerahkan. Selain itu kami juga mendapat tambahan pengamanan dari Polda DIY,” katanya, Kamis.
Harianjogja.com memberitakan Sejumlah oknum suporter terlihat dibawa ambulans milik PMI ke rumah sakit rujukan. Rumah Sakit Nur Hidayah merawat sembilan suporter.
Manajer of Duty Rumah Sakit Nur Hidayah Niken Sahara mengaku merawat sembilan suporter. Dari jumlah tersebut, satu korban harus menjalani rawat inap, empat korban lain mendapatkan rawat jalan dan empat orang lainnya masih menjalani observasi di instalasi gawat darurat.
“Mayoritas korban yang kami rawat mengalami luka lebam dan beberapa orang lainnya luka lain di tubuh,” katanya, Kamis (26/7/2018).
Comments