STARJOGJA.COM, JOGJA – Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY mencoba mengurai permasalahan air bersih di Gunungkidul. Satu-satunya jalan untuk memotong permasalahan kekeringan tahunan di Gunungkidul yaitu dengan pembangunan Wakaf Sumur produktif.
Wakaf Sumur merupakan program yang diinisiasi oleh Global Wakaf-ACT untuk membantu permasalahan kekeringan dan krisis air bersih. Pada dasarnya Wakaf Sumur produktif disiapkan untuk membantu menyelesaikan permasalahan kekeringan yang sifatnya jangka panjang. Pembangunan Wakaf Sumur kali ini dibangun di Dusun Cikal, Desa Watusigar Kecamatan Ngawen. Kondisi di Desa Cikal tahun ini memang cukup memprihatinkan.
Wasido, kepala dusun Cikal menjelaskan warga di tempatnya telah kesulian air bersih sejak bulan Ramadhan kemarin. Satu-satu satunya sumur bor yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul saat ini airnya kurang lancar, bahkan untuk keperluan berwudhu warga masih kesulitan karena terbatasnya air.
” Sumur galian yang ada airnya sudah mulai mengering, sementara sumber PDAM yang tersedia airnya juga sudah macet sejak berminggu-minggu yang lalu ” ungkap Wasido.
Pembangunan Wakaf Sumur di Dusun Cikal telah berjalan sejak pekan lalu. Dalamnya sumber mata air dan mayoritas wilayah di Gunungkidul yang berupa bebatuan kars membuat pengerjaan sumur bor memakan waktu lebih lama yaitu sekitar sepekan sejak mata bor ditancapkan di tanah.
“Harapannya dengan adanya Wakaf Sumur di Dusun Cikal ini manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat seluas-luasnya ”, Jelas Kharis Pradana selaku koordinator Pogram ACT DIY.
Sampai dengan saat ini program Wakaf Sumur di Yogyakarta telah berhasil dibangun di 9 titik, satu berada di wilayah Kota, satu di Kabupaten Bantul dan tujuh titik lainnya berada di Kabupaten Gunungkidul. Global Wakaf ACT DIY berkomitmen untuk terus membangun dua sampai empat Wakaf Sumur setiap bulan di wilayah rawan kekeringan. Semoga dengan adanya Wakaf Sumur permasalahan kekeringan dan ketersediaan air bersih di Yogyakarta dapat teratasi.
Comments