STARJOGJA.COM, JOGJA – Badan Nasional Penanggulangan Terorism ( BNPT ) prihatin dengan fakta makin banyaknya, kalangan pemuda terpapar paham radikal dan terorisme. Hal itu terjadi karena kaum muda sering kali tidak mensaring informasi yang diperoleh.
“Kaum muda banyak yang terpapar terorisme. Sayangnya tidak sedikit pemuda yang mudah terprovokasi dengan paham yang menakutkan ini,” ujar Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Andi Intang Dulung dalam kegiatan sharing sebelum Sharing Literasi Digital sebagai Pencegah Radikalisme dan Terorisme di Yogyakarta, Kamis pekan lalu (2/8/2018).
Andi mengatakan banyaknya pemuda yang terpapar paham radikal terjadi lantaran mereka juga mudah disusupi paham tersebut. Yang terjadi saat ini doktrinasi dan penyebaran paham radikalisme & terorisme tidak hanya terjadi di media sosial (facebook, twitter & instagram) dan aplikasi layanan percakapan / chating online (whatsapp, facebook messengger, line dan telegram) saja.
Namun saat ini, sudah merambah melalui permainan atau game online yang dimainkan melalui smartphone. Game online jadi sarana komunikasi dan juga media penyebaran paham radikalisme dan terorisme.
Menurutnya, Ketika anak-anak percaya pada paham radikal dan terorisme, orangtua dan keluarga yang tidak sepaham dengannya dinilai najis.
“Itulah aturan mereka. Dalil yang dipahami para teroris adalah dalil marah bukan dalil ramah,” katanya.
Comments