STARJOGJA.COM, SLEMAN – Mahasiswa KKN UNY kelompok 246 membagi pengetahuan tentang pemanfaatan limbah sekam sebagai media bertanam secara hidroponik ke masyarakat Dusun Tanjungan, Desa Tanjungan, Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah.
Sekam dipilih karena Indonesia adalah negara agraris yang memanfaatkan beras sebagai makanan pokok.Namun Selama ini limbah sekam kurang dimanfaatkan secara maksimal.
Salah satu mahasiswa KKN, Ade Annita Dianawati menjelaskan alat yang diperlukan adalah botol bekas, gelas kecil, gelas ukur dan ember. Sedangkan bahannya yaitu Biji kangkung, Sekam bakar, Air sumur dan Pupuk.
Langkah yang diperlukan, kali kulit padi (sekam) dibakar dengan cara, atur dua kayu di masing-masing sisi yaitu kanan dan kiri, letakkan sekam ditengah-tengahnya, di atasnya ditutup dengan papan kayu agar asap tidak keluar ke udara karena mengandung CO2 lalu dibakar.
Sementara itu botol bekas dilubangi seukuran gelas air mineral, digunakan sebagai penampung air. Gelas air mineral dilubangi kecil-kecil digunakan sebagai pot. Untuk pupuk pengganti NPK, KCL, Gandasil D yang telah dicairkan dengan 10 liter air.
Sekam bakar dimasukkan secukupnya di pot air mineral gelas, lalu taburkan biji kangkung sebanyak 5-7 biji, kemudian gelas diletakkan dalam botol bekas yang sudah dilubangi dan sudah diberi air sumur.
“Semai di bawah sinar matahari. Setelah biji sudah tumbuh 2-3 daun, tanaman diberi pupuk. Perkiraan masa panennya sekitar hari ke 25,” jelasnya.
Editor: Gaya Lufityanti
Comments