STARJOGJA.COM, SLEMAN – Fakultas Teknik (FT) UGM menerjunkan 42 mahasiswanya ke Lombok untuk menjadi relawan pasca bencana gempa bumi pada 5 Agustus lalu. Kelompok mahasiswa ini terdiri dari 25 orang mahasiswa dari Teknik Sipil serta 17 orang Teknik Arsitektur.
Mereka berangkat menuju Lombok setelah dilakukan pelepasan yang dipimpin oleh Prof. Panut Mulyono, Rektor UGM, serta Prof. Nizam, Dekan Fakultas Teknik UGM pada Minggu sore (19/8) di Kantor Pusat Fakultas Teknik UGM.
Nizam mengungkapkan penerjunan ini merupakan kelanjutan dari program Disaster Response Unit (DERU) UGM yang terus dikirimkan sejak bencana terjadi. “Perbedaan dari biasanya adalah sekarang mahasiswa yang dikirim kesana,” ujarnya.
Tim Pemeriksa Bangunan UGM Periksa Kondisi Rumah Sakit Pasca Gempa di Lombok
Sebelumnya, lanjut Nizam, sudah delapan kali dosen FT dikirim untuk membantu ke sana. Namun, karena kebutuhan akan perbaikan teknis masih banyak, akhirnya FT memutuskan mahasiswa juga dikirim sebagai tenaga bantuan.
Ia menjelaskan 42 mahasiswa ini belum semuanya dari total yang akan diterjunkan nantinya. “Total ada 66 mahasiswa, masih ada tambahan lagi dari Departemen Perencanaan Wilayah Kota,” jabarnya.
Tujuan dari penerjunan ini, menurut Nizam, juga masih sama yakni untuk membangun kembali semangat dari masyarakat yang tertimpa bencana. Hal yang berbeda adalah target yang dibawa para relawan ini. “Dalam waktu dua minggu ke depan, harus sudah bisa bangun Rumah Instan Sehat (RISA) sebagai hunian sementara korban,” jelasnya.
Senada dengan Nizam, Prof. Bakti Setiawan, yang turut hadir melepas para mahasiswa, mengungkapkan pentingnya pengadaan hunian sementara. Ia mengungkapkan bahwa semua korban berada di tenda sekarang dan jumlahnya tidak sedikit. Ia melihat sekarang sudah mendekati musim hujan, sementara tenda tidak mungkin bertahan diterjang derasnya curah hujan.
“Oleh karena itu, pengadaan hunian sementara menjadi urgensi utama para mahasiswa yang turun ke sana, baik dengan skema RISA atau lainnya” tegasnya.
Prof. Panut mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa yang telah bersedia menjadi relawan ini. Ia berpesan agar mahasiswa selalu menjaga koordinasi dengan pemerintah dan juga warga setempat. “Merujuk pada gempa Jogja tahun 2006, integrasi yang kuat antara berbagai lini dapat mempercepat proses pemulihan,” ungkapnya.
Panut juga berpesan bahwa apapun yang nanti dicapai selama di Lombok, bukanlah sesuatu yang sia-sia. “Tunjukkan bahwa kalian adalah mahasiswa yang peduli, nasionalis, serta berdedikasi pada bangsa dan negara,” pungkasnya.
Comments