STARJOGJA.COM, KULON PROGO – 4 (Empat) siswa SMA N I Pengasih yang mengikuti kegiatan pertukaran pelajar di China berkesempatan bertemu Bupati Kulon Progo.
Dalam pertemuan ini, selain para siswa dan 1 (satu) guru pendamping menceritakan berbagai hal yang didapat, para siswa juga mendapat tambahan wawasan dari Bupati Kulon Progo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K).
Dito, Dafa, Faza dan Shihab yang terpilih mengikuti kegiatan ini menceritakan, banyak pengalaman yang didapat saat mengikuti kegiatan pertukaran pelajar yang tepatnya di Shanghai China. Mulai dari kedisiplinan, pengajar yang dengan telaten mengajar dari hal yang sederhana, dilatih mentalitas, komunikasi, diajari kesungguhan belajar, dan dikenalkan warisan budaya di China. Ada yang klasikal ada yang ke tempat heritage.
“Peserta dari 24 (dua puluh empat) negara, menginap di asrama sekolah. Selama menginap ditanggung, untuk transportasi mandiri dari orang tua dan sekolah” kata Ellis Siti guru yang ikut mendampingi saat di China.
Ditto yang berasal dari Nanggulan menyampaikan, yang terkesan adalah cara pengajaran yang dilakukan di China, siswa benar-benar bisa paham, meski dengan perlahan, tiap siswa dilibatkan sehingga masing-masing dapat memahami. Selain itu juga bias berbagi ilmu dengan kelompok dari Negara lain.
Sedangkan bagi Dafa, yang paling berkesan adalah masing-masing dilatih mentalitas, keberanian, dan diajari cara berkomunikasi dengan teman yang lain. Bagi Sihab yang berkesan adalah kedisiplinan. Jika ada yang terlambat maka akan ditegur.
Elli Siti, guru yang mendampingi menyampaikan, selain belajar disana, siswa dari Kulon Progo juga menampilkan kesenian lokal, dan dimuat di media lokal China, sehingga para siswa merasa bangga meskipun pada awalnya kurang percaya diri. Dengan pakaian kesenian lokal bahkan banyak yang tertarik dan minta foto bersama.
Bupati Kulon Progo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) menyambut gembira kedatangan para siswa ini, dan berharap para siswa selaku generasi muda dapat mengambil pelajaran berharga selama disana. Bahkan banyak juga yang bisa diambil pelajarannya dan berguna bagi para siswa dan guru di Kulon Progo.
“Memang benar, di negara maju, mengajari dengan sungguh-sungguh, mulai dari yang sederhana, nuntunnya benar-benar. Yang diajari merasa dilibatkan. Saya di luar negeri meskipun sudah dokter juga diajari mulai pegang pisau bedah, kemudian didampingi. Di Negara lain misalnya kita salah ada yang membetulkan. Kalau kita salah, biasanya dimarahi.” Kata Dokter Hasto, di Ruang Kerja Bupati, Selasa (21/8/2018).
Kulon Progo terpilih mengikuti Program Gerakan Menuju 100 Smart City
Dokter Hasto menambahkan, semua yang akan dilakukan harus tahu ilmu prosesnya, dan diajari secara detail yang biasanya di Indonesia tidak diajarkan. Yang diajari tahu logical proses, melakukan sesuatu tahu dasar tindakan tersebut. Di Harvard orang dikasih paper dahulu untuk belajar, baru pada pagi harinya diajari praktek.
“Banyak yang harus kita belajar. Seperti disiplin waktu” tambah Bupati.
Dinilai banyak manfaat, Bupati berharap tahun mendatang bisa kirim lagi pelajar. Bahkan Bupati menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan jika memungkinkan Kulon Progo juga bisa mengundang siswa dari beberapa Negara tetangga untuk berkunjung ke Kulon Progo untuk mengenal budaya dan kekhasan yang ada di Kulon Progo.
SUMBER : Humas Kulon Progo
Comments